Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Dukcapil Heran Warga Masih Kesulitan Buat e-KTP di Jakarta

Kompas.com - 24/11/2018, 22:07 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, seharusnya tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat e-KTP di Jakarta. 

Hal ini diungkapkan untuk menanggapi aduan warga yang mengeluhkan lamanya membuat e-KTP di salah satu kelurahan di Jakarta Timur, baru-baru ini. 

“Idealnya pembuatan e-KTP itu sehari langsung selesai apabila tidak ada gangguan teknis,” ucap Zudan kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Sabtu (24/11/2018).

Baca juga: Sudah Hampir 3 Bulan Urus e-KTP, Masih Masuk Daftar Tunggu...

Zudan membenarkan mengenai adanya pembagian jatah blangko di kelurahan -kelurahan yang ada di DKI Jakarta. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail jumlahnya.

“Kalau kelurahan yang ada di DKI Jakarta itu memang dijatah blangkonya oleh provinsinya,” ucap Zudan.

Namun, ia menepis jika disebut blangko di Dinas Dukcapil habis. Menurutnya, masih terdapat ribuan stok blangko di Dinas Dukcapil DKI Jakarta saat ini dan dapat diambil serta digunakan oleh masing-masing wilayah yang membutuhkan.

“Masih sisa 5.871 blangko di DKI Jakarta. Rinciannya di Jakarta Pusat itu masih sisa 851 blangko, Jakarta Selatan 659 blangko, Jakarta Barat 1.297 blangko, Jakarta Timur 332 blangko, Jakarta Utara 2.693 blangko, Pulau Seribu 25 blangko, dan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI ada 14 sisa blangko,” ujar Zudan.

Baca juga: KPU Data Pemilih Penyandang Disabilitas Mental Berdasarkan E-KTP atau Suket

Ia menegaskan, bagi daerah yang merasa blangkonya kehabisan dapat mengambil blangko tersebut ke Ditjen Dukcapil pusat.

“Blangko tidak kosong ya, jadi silakan daerah yang blangkonya habis untuk ambil di pusat,” tutur Zudan.

Sebelumnya, sejumlah warga mengeluhkan pelayanan Kantor Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Keluhan ini terkait lamanya waktu yang dibutuhkan warga untuk mengurus berkas dan dokumen, terutama pembuatan e-KTP.

Baca juga: Polri Tangkap Pengunggah Hoaks 110 Juta Warga Negara China Bikin E-KTP

Lurah Pekayon Nunuk W mengatakan, keterlambatan ini disebabkan persediaan blangko yang tidak menentu di kantor kelurahan. 

"Kan itu (blangko) ada di (Dinas) Kependudukan, itu di Dukcapil. Itu blangkonya sama mereka dijatah, per minggu hanya berapa begitu," ujar Nunuk saat dihubungi Kompas.com.

Karena adanya sistem jatah dari Dukcapil ini, pihak kelurahan tak bisa memastikan kapan e-KTP warga bisa diterbitkan.

Mengenai masalah ini, pihak Sudin Dukcapil Jakarta Timur belum menyampaikan tanggapannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com