Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Sanca 3 Meter Ikut Meriahkan CFD Sudirman-Thamrin

Kompas.com - 09/12/2018, 10:34 WIB
Sherly Puspita,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pengunjung car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) mengerumuni dua pria yang memegang seekor ular sanca dengan panjang sekitar 3 meter di Jalan MH Thamrin, tepatnya di depan Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (9/12/2018).

Ular sanca itu memiliki perpaduan warna kuning dan putih yang menjadi ciri khas hewan tersebut.

Beberapa pengunjung mencoba menyentuh sanca jinak dan tak lagi berbisa itu walau sambil mengernyitkan dahinya sebagai tanda ragu-ragu.

"Geli pegangnya. Tapi enggak apa-apa sih, dia (ular) enggak bergerak kok," ujar Aji, salah satu pengunjung, usai menyentuh ular selama beberapa detik.

Baca juga: Di Gunungkidul, Ular Piton Masuk dari Atap Rumah Warga

Ular ini milik salah satu anggota komunitas pencinta reptil Room Pets Djakarta (RPM). Ilham, Ketua RPM menyebutkan, komunitas ini biasa berkumpul di kawasan CFD setiap dua minggu sekali.

"Kalau ular sanca itu panjangnya sekitar 3 meter. Kami punya yang lebih panjang lagi. Sekitar 4,5 meter panjangnya tapi jarang kami bawa karena terlalu berat," ujar Ilham saat ditemui, Minggu.

Ilham mengatakan, ular dan berbagai jenis reptil yang biasa dipamerkan di kawasan CFD sudah dipastikan jinak dan tak berbahaya bagi pengunjung, termasuk anak-anak.

"Ini kan kebetulan yang dibawa ular saja. Karena yang paling gampang dibawa itu ular. Biasanya ada juga yang bawa iguana, biawak, kadal, tapi kadang ada yang bawa sugar glider atau musang juga. Semuanya aman untuk pengunjung," kata dia.

Ilham mengatakan, selain sebagai ajang berkumpulnya anggota komunitas, RPD juga ingin mengedukasi masyarakat bahwa tak semua reptil itu menakutkan dan ada sebagian reptil yang wajar untuk dipelihara.

Baca juga: Disebut Tewas Dipatuk Ular, Ternyata Sulasmini Dibunuh Suaminya Sendiri

RPD juga ingin menyadarkan masyarakat bahwa reptil bukanlah hama yang harus dibasmi, namun harus dilindungi.

Tak hanya dapat berinteraksi langsung dengan reptil, pengunjung juga dapat menanyakan berbagai hal seputar perawatan dan keragaman reptil di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com