Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Agus Tak Bisa Tidur Usai Cukur Rambut SBY...

Kompas.com - 04/02/2019, 10:23 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.comGarut, Jawa Barat, bisa dibilang sebagai daerah yang mencetak banyak tukang cukur andal di Indonesia. Salah satunya adalah Agus Wahidin.

Sore itu, saya menemui Agus di Pangkas Rambut Tiara yang terletak di Gang Sadar 1, Jalan Raya Kampung Sawah, Jatimelati, Kota Bekasi.

"Masuk saja, Mas, ngobrol di dalam saja," ujar Agus.

Segelas kopi hangat disuguhkan untuk saya. Tempat pangkas rambut milik Agus dan kawannya itu terbilang sederhana dengan dinding bercat putih. Tidak seperti tempat cukur rambut kekinian atau dikenal "Barbershop" yang interiornya didesain menarik.

Terdapat tiga kursi untuk para pelanggan yang ingin dicukur rambutnya di dalam ruangan ber-AC tersebut.

Baca juga: Cerita Para Asgar Merawat Tradisi Tukang Cukur Garut

Yang menarik, ada sebuah pigura berupa foto dirinya saat memangkas rambut Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terpajang di ruangan. Hal itu membuat saya semakin tak sabar mendengar cerita Ketua Paguyuban Pangkas Rambut Indonesia (PPRI) itu.

Saya dan Agus pun duduk di atas sofa. Agus mulai bercerita kisah perjalanannya menjadi tukang cukur rambut.

Berawal dari tukang cukur rambut keliling

Dia mulai menjadi tukang cukur rambut pada tahun 1987, saat itu usianya baru 19 tahun.

Dia mengaku terbawa dengan lingkungan di kampung halamannya di Garut yang mayoritas ahli memangkas rambut dan berprofesi sebagai tukang cukur rambut.

Seperti sejumlah warga Garut yang lain, Agus akhirnya ikut menekuni profesi tukang cukur rambut.

"Saya rantau ke Jakarta tahun 1987 itu, itu awalnya keliling saya bawa alat cukur sendiri. Sampai akhirnya saya kerja sama orang di daerah Senayan," tutur Agus dengan wajah serius menceritakan kisahnya.

Baca juga: Cerita Pak Mansyur Jadi Tukang Cukur Selama 45 Tahun dengan Tarif Seikhlasnya

Agus Wahidin (49), tukang cukur pribadi Presiden Republik Indonesi ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (1/2/2019).KOMPAS.com/DEAN PAHREVI Agus Wahidin (49), tukang cukur pribadi Presiden Republik Indonesi ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (1/2/2019).

Belasan tahun bekerja sebagai pemangkas rambut di daerah Senayan itu ternyata menjadi titik awal Agus bisa mencukur rambut SBY.

"Saya sering cukurin rambut Pak Irfan Edison dia Setpres (Sekretariat Presiden) waktu itu Pak SBY baru menjabat presiden tahun 2004," kata Agus.

"Saya iseng aja ngomong ke Pak Irfan, 'Kapan saya bisa cukur rambut Pak SBY, saya mau gitu'. Itu omongan sekelibat saja," sambungnya sambil tertawa.

Obrolan saya dengan Agus tiba-tiba terpotong karena ada seorang pelanggan masuk. Agus pun menebar senyuman kepada pelanggannya dan mempersilakannya masuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Megapolitan
Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Megapolitan
Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Megapolitan
Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Megapolitan
FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

Megapolitan
Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Megapolitan
Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Megapolitan
3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Megapolitan
Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Megapolitan
Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Megapolitan
Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Megapolitan
Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com