Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan RW Kumuh di Jakarta Barat Akan Ditata April 2019

Kompas.com - 15/02/2019, 16:13 WIB
Tatang Guritno,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan penataan 445 lokasi Rukun Warga (RW) kumuh hingga tahun 2022 nanti.

Penataan tersebut dilaksanakan dengan menggandeng Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) per wilayah.

Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta Barat Suharyanti mengatakan, di wilayahnya terdapat 92 RW yang masuk kategori kumuh.

Baca juga: Lokasi Waduk Kampung Rambutan Dinilai Kumuh dan Jadi Sarang Nyamuk

"Dari jumlah 445 RW kumuh di DKI Jakarta, 92 di antaranya terdapat di Jakarta Barat, maka akan dilakukan penataan. Tahun ini rencana akan ada 14 RW di Jakarta Barat yang akan ditata," ujar Suharyanti kepada Kompas.com, Jumat (15/2/2019).

Adapun 14 RW kumuh di Jakarta Barat itu berasal dari empat kelurahan, yakni Kelurahan Kapuk, Kedaung Kali Angke, Kota Bambu Utara, dan Pinangsia.

"Ada 6 RW di Kelurahan Kapuk, 5 RW di Kedaung Kali Angke, 1 RW di Kota Bambu Utara, dan 2 RW di Pinangsia," jelas Suharyanti.

Penataan kawasan RW kumuh ini akan berfokus pada pembenahan jalan dan saluran air atau drainase.

Menurut Suharyanti, dua aspek tersebut penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan banjir di lokasi tersebut.

"Prioritas utama penataan adalah pembenahan jalan dan saluran pembuangan. Sebab, nantinya dikhawatirkan jika tidak dibenahi akan menimbulkan kecelakaan dan banjir," tuturnya.

Meski begitu, Suharyanti mengatakan bahwa penataan tidak hanya pada dua aspek tersebut namun akan mencakup 11 variabel, yaitu Kepadatan Penduduk, Kepadatan Bangunan, Konstruksi Bangunan Tempat Tinggal, Keadaan Ventilasi dan Pencahayaan Bangunan, Tempat Buang Air Besar, Cara Membuang Sampah, Pengangkutan Sampah, Keadaan Drainase/Saluran Air, Keadaan Jalan Lingkungan, Penerangan Jalan Umum, serta Tata Letak Bangunan. 

Baca juga: Ketika Lorong Kumuh Diubah Menjadi Kampung Korea

Penataan akan dilakukan mulai April 2019. Saat ini, prosesnya sedang dalam tahap pelelangan.

"Saat ini masih dalam proses pelelangan untuk pihak yang akan berkolaborasi bersama kami melakukan penataan. Pertengahan April baru akan berjalan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com