Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Bantah Darmadi Durianto Kampanye di Acara Cap Go Meh

Kompas.com - 09/03/2019, 07:00 WIB
Tatang Guritno,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Relawan Tim Khusus Darmadi Durianto, Harianto membantah anggota komisi XI DPR RI itu melakukan kampanye terselubung dalam acara Cap Go Meh, di Krendang, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (24/2/2019). 

Darmadi sebelumnya dipanggil Bawaslu Jakarta Barat karena diduga berkampanye pada acara Cap Go Meh. 

"Mereka (Bawaslu Jakarta Barat) menyampaikan tertampang spanduk dan foto berlogo PDI Perjuangan. Tadi sudah saya bantah tidak ada logo, hanya spanduk bertuliskan selamat hari besar Cap Go Meh," kata Harianto, di Bawaslu Jakarta Barat, Jumat (8/3/2019).

Baca juga: Diduga Kampanye di Tempat Ibadah, Anggota DPR Ini Dilaporkan ke Bawaslu

Harianto mengatakan, dalam acara tersebut hanya ada spanduk bergambar Darmadi dan bertuliskan DPR RI, tidak ada logo PDI-P

"Untuk logo enggak ada, hanya ada nama Darmadi Durianto selaku anggota DPR RI. Beliau diundang resmi oleh ketua panitia sebagai anggota DPR RI," ujarnya.

Ketua Panitia Pelaksana Perayaan Cap Go Meh dari Yayasan Indonesia Rumah Kebangsaan Indonesia Phang Mui Jun mengatakan, acara tersebut tidak diselenggarakan di dalam vihara. 

Baca juga: Bawaslu Temukan Dugaan Pelanggaran Kampanye Caleg PAN Bagikan Biskuit Bayi

"Memang ada panggung, tetapi jauh dari vihara. Itu pun cuma untuk pentas anak-anak," kata Mui Jun.

Darmadi sendiri tidak memenuhi panggilan Bawaslu Jakarta Barat. 

Adapun, Darmadi dipanggil Bawaslu Jakarta Barat karena diduga melakukan pelanggaran kampanye saat menghadiri acara perayaan Cap Go Meh di Krendang, Jakarta Barat.

"(Indikasi pelanggarannya) adalah mengadakan acara di tempat ibadah, serta ada kegiatan keagamaan yang didompleng kegiatan politik," ujar Koordinator Divisi Penindakan dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jakarta Barat Abdul Roup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com