Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Polda Metro: Kami Jarang Ngobrol Politik, Jadi Pilih Sesuai Keyakinan Pribadi

Kompas.com - 17/04/2019, 10:59 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para Tahanan antusias untuk mencoblos saat Pemilu 2019 dari dalam Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya pada Kamis (17/4/2019).

Menggunakan seragam tahanan berwarna oranye, mereka tampak tertib menunggu panggilan dari petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Salah seorang tahanan berinisial H mengaku telah menunggu-nunggu hari ini untuk memilih calon presiden pilihannya.

"Saya mau jadi tahanan atau engga sudah saya tunggu-tunggu hari ini untuk memilih," kata dia kepada Kompas.com di dalam rutan Kamis.

Baca juga: 538 Tahanan Polda Metro Jaya Akan Mencoblos dari Dalam Rutan

Menurut dia, dengan aktif memilih pada pemilu hari ini, ia bisa menggantungkan harapan agar pembangunan di Indonesia terus berlanjut.

"Saya kan pedagang, jadi ya harapan saya pembangunan akses bisa dipercepat supaya memudahkan kami melakukan pengiriman sayuran dari jauh," ujarnya.

Semangat yang sama juga disampaikan tahanan lain berinisial He. Ia mengatakan, sempat ikut membantu petugas KPU mendata para tahanan yang akan memilih di dalam tahanan.

Baca juga: Anies Celupkan Tiga Jari ke Tinta

Para tahanan turut serta membersihkan lokasi yang digunakan sebagai Tempat Pemungutan Suara.

"Kami memilih di sini sesuai keyakinan pribadi aja, karena di sini kami jarang ngobrol politik," ujarnya.

Begitu pula yang disampaikan oleh AM. Ia tak sabar untuk memilih calon pilihannya demi agar bisa memperbaiki undang-undang yang ada.

"Ya undang-undang ini kan banyak yang karet, biar diperbaiki semua ini," kata dia

Ia mengatakan, dirinya rutin bertanya seputar politik ke keluarga yang datang saat jam besuk di karena keterbatasan informasi di dalam rutan. Namun informasi tersebut jarang ia perbincangkan dengan rekan-rekannya di tahanan.

Di dalam rutan, kata dia, tak ada satu pun tersangka yang aktif berkampanye menjagokan salah satu calon.

"Ya kami menjaga juga, supaya tidak ada ribut-ribut di dalam sini kan enggak enak," ucapnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com