Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Niman, Minta Dibangun Gorong-gorong dan Lebarkan Jalan

Kompas.com - 25/04/2019, 20:21 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Niman Muslim (64), anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (22/4/2019). 

Niman diduga meninggal lantaran kelelahan setelah bertugas pada Pemilu 2019 ini.

Niman meninggalkan 4 anak dan 8 cucunya. Ia dikenal sebagai orang yang aktif dan peduli terhadap lingkungan.

Sehari sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Niman masih sempat mengikuti kerja bakti lingkungan.

Baca juga: Kisah Petugas PPS yang Harus Kehilangan Anaknya Setelah 5 Hari Dirawat

Lena, anak keempat almarhum Niman, bercerita, saat kerja bakti tersebut, Niman menitipkan pesan terakhir kepada ketua RT setempat.

"Bapak sempat berpesan ternyata sama ketua RT sini, dia pesan tolong dibuatkan gorong-gorong air di lingkungan rumah," ucap Lena di kediamannya di Jalan Rivaria IV Dalam, Bedahan, Kamis (25/4/2019).

Lena mengatakan, pesan tersebut disampaikan oleh ayahnya mengingat saat ini sudah semakin banyak bangunan di lingkungan tempat tinggalnya.

Kawasan tempat tinggal Niman juga kerap banjir tiap datang hujan.

"Mungkin karena sekarang sudah banyak rumah ya, empat tahun lalu waktu kami pindah di sini belum seramai ini. Bapak takut banjir mungkin kalau enggak ada gorong-gorong air," ujar Lena.

Meski Niman baru empat tahun tinggal di Jalan Rivaria Dalam IV, ia dikenal orang yang peduli pada orang-orang sekitarnya.

Bahkan, ia pernah membeli lampu jalan sendiri agar warga di rumahnya tidak kegelapan saat melintas di jalan tesebut.

“Iya jadi kan lampu di kawasan ini kan gelap ya, dia takut kalau orang-orang lewat kena ular atau ada orang jahat, makanya dia langsung pasangin lampu sendiri di jalan itu pakai uang dia sendiri kok,” ucap dia.

Baca juga: Di Kabupaten Bekasi, 3 Petugas KPPS Gugur dan 1 Luka Serius

Lena mengatakan, ayahnya tersebut juga pernah mengusulkan pelebaran jalan di kawasan rumahnya. Jalan yang dilebarkan tersebut, kata dia, akan diberi nama Jalan Niman.

“Pak RT sempat ada omongan sama keluarga, katanya jalan yang di samping rumah mau dinamain Gang Niman seperti nama bapak,” kata dia.

Kendati demikian, rencana ini masih dalam pembahasan warga. Pihak keluarga pun tak ingin pemberian nama jalan dengan nama Niman itu menimbulkan polemik.

Pihak keluarga, kata Lena, merelakan kepergian Niman dan tidak menyalahkan pihak mana pun.

"Kami sudah ikhlas merelakan kepergian bapak dan tidak akan menyalahkan siapa pun karena ini takdir yang tak bisa dilawan," ujar Lena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel Periksa Ponsel Anggota untuk Pastikan Tak Ada yang Ikut Judi 'Online'

Kapolres Jaksel Periksa Ponsel Anggota untuk Pastikan Tak Ada yang Ikut Judi "Online"

Megapolitan
SYL Akui Berikan Uang Rp 1,3 M ke Firli Bahuri Dalam BAP Polisi

SYL Akui Berikan Uang Rp 1,3 M ke Firli Bahuri Dalam BAP Polisi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 27 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan Tebal

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 27 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan Tebal

Megapolitan
Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...

Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...

Megapolitan
Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Megapolitan
Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Megapolitan
PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

Megapolitan
Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com