Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemandangan Tahunan Warga Shalat Tarawih di Atas JPO Pasar Gembrong

Kompas.com - 06/05/2019, 21:41 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pemandangan warga yang mendirikan shalat tarawih di atas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Gembrong, Jakarta Timur, adalah fenomena tahunan yang dapat ditemui saat bulan Ramadhan tiba.

Senin (6/5/2019), ada belasan warga yang mendirikan shalat di atas JPO. Sejatinya, mereka merupakan jemaah Masjid Miftahul Jannah yang berada di pinggir Jalan Basuki Rachmat.

Mereka terpaksa menggunakan JPO sebagai tempat mendirikan shalat karena kapasitas masjid tak mampu menampung jumlah jemaah.

"Ya soalnya kondisi di dalam sudah penuh, soalnya semua warga shalatnya di sini. Setiap tahun begini, sudah sejak tahun 1990-an lah," kata Maznan, salah seorang jemaah.

Ridwan, jemaah lainnya, menyebut Masjid Miftahul Jannah merupakan masjid terdekat bagi sebagian besar jemaah yang merupakan warga sekitar Pasar Gembrong.

Baca juga: Potret Warga Shalat Tarawih di JPO Pasar Gembrong...

"Yang di JPO ini cuma lebihannya dari dalam. Masjid, mushala lainnya sih ada, cuma karena mushala ini yang paling dekat jadinya pilih di sini," ujar Ridwan.

Berbekal potongan kardus dan koran sebagai alas sejadah, jemaah yang mendirikan shalat di atas JPO membentuk satu saf lurus yang mepet ke arah pagar. Tujuannya, agar pejalan kaki masih leluasa melintas di JPO.

Kondisi JPO juga gelap karena lampu penerangan mati.

Pengamatan Kompas.com, jemaah yang shalat di atas JPO didominasi oleh anak-anak muda berusia sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.

Sedangkan, jemaah yang berusia lebih dewasa berada di dalam masjid atau shalat di bahu jalan. Jemaah yang shalat di bahu jalan pun mesti berbagi ruang dengan kendaraan yang melintas.

Baca juga: Tarawih di JPO Pasar Gembrong Disebut Hanya Euforia Awal Ramadhan

Walau suasana ibadah terasa kurang kondusif, nyatanya para jemaah mengaku tetap bisa khusyuk dan nyaman menjalankan ibadah mereka.

"Biasa saja sih, enggak beda sama shalat-shalat lainnya, yang penting kitanya aja bisa tetap khusyuk dan konsentrasi waktu shalat," kata Syamsul, jemaah yang shalat di pinggir jalan.

Pemandangan rutin tersebut sempat membuat Sandiaga Uno yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta terenyuh.

Pada 2018 lalu, Sandiaga berjanji akan memberikan solusi supaya warga setempat dapat beribadah di tempat yang lebih layak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com