Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beton dan Kawat Berduri di Depan Bawaslu Mulai Dibongkar

Kompas.com - 27/05/2019, 16:20 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta membuka barrier beton atau movable concrete barrier (MCB) dan kawat berduri yang menutupi dua jalur jalan di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, satu per satu barrier atau separator beton mulai diangkat menggunakan mobil crane milik Polda Metro Jaya.

Selain itu, kawat duri yang direntangkan di dua jalur jalan juga turut dibuka.

Baca juga: Bawaslu Tindak Lanjuti Empat Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Petugas kepolisian yang mengamankan di sekitar Bawaslu sudah mulai membereskan peralatannya seperti tameng dan tongkat.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan, pembongkaran ini diperintahkan langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy.

"Kami melakukan pembongkaran, baik kawat beton maupun barrier, yang sudah terpasang sejak 21 Mei. Proses ini berjalan bersamaan, baik yang ada di Bawaslu, KPU, Istana Negara, maupun di depan MK ataupun Saptapesona. Semua barrier, baik dari beton maupun barrier yang kawat, semua dibuka," kata Harry di depan Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin. 

Ia menyebut setelah adanya pembongkaran ini aktivitas masyarakat diharapkan sudah berangsur normal.

"Masyarakat secara bertahap akan melaksanakan aktivitas di jalur tersebut secara normal kemudian," tuturnya.

Baca juga: Dianggap Banyak Kecurangan, Massa Usul tes Urine untuk Komisioner KPU dan Bawaslu

Adapun aksi unjuk rasa massa yang berlangsung tertib pada Rabu (21/5/2019) malam di depan Bawaslu tercoreng dengan aksi ricuh provokator sekitar pukul 20.00 yang melempari aparat keamanan dengan berbagai benda.

Polisi kemudian melepaskan suar, gas air mata, dan meriam air untuk meredakan massa yang sulit diredakan.

Sejumlah titik di pusat perbelanjaan Sarinah mengalami kerusakan, dari palang nama yang patah hingga bagian dinding yang jebol. Kericuhan baru reda pada Kamis (22/5/2019) jelang pagi hari.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandi Nilai Bawaslu Terlalu Prosedural Tangani Laporan Situng

Jalan di sekitar Bawaslu pun ditutup mulai 21 Mei hingga 27 Mei siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com