Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduk Pluit Dikeruk, Bau Menyengat Makin Menjadi

Kompas.com - 11/06/2019, 20:48 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeruk sedimen lumpur dan sampah di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Selasa (11/6/2019). 

Kepala Seksi Pemeliharaan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengatakan, pihaknya sengaja mengosongkan air Waduk Pluit sehingga kini terlihat dangkal. Ika memastikan, pengosongan yang dilakukan telah sesuai prosedur.

"(Waduk tampak dangkal) itu hal yang wajar karena kita lagi tidak hujan. Ini cuacanya mendung dan sewaktu-waktu bisa hujan. SOP-nya, kami harus memaksimalkan waduk dalam kondisi kering," kata Ika melalui keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: Disorot Menteri Susi, Waduk Pluit Sengaja Dikosongkan Pemprov DKI

"Kenapa? Kalau tiba-tiba terjadi hujan, (Waduk Pluit) bisa menampungnya," sambungnya. 

Sembari mengosongkan waduk, pihaknya mengeruk sedimen yang ada agar kapasitas waduk cukup besar ketika harus menampung hujan.

Saat air waduk itu menyusut, sedimen makin jelas terlihat dan tampak seperti pulau-pulau di tengah waduk. Bau menyengat dari lumpur yang di keruk pun makin kuat tercium di sekitar waduk.

Anis (43), warga yang berjualan di pinggiran waduk membenarkan bahwa hari ini ada pengerjaan pengerukan waduk. 

Anis mulai membuka dagangannya pukul 11.00 WIB. Saat itu ia sudah melihat lima alat berat yang dikerahkan petugas berseragam biru melakukan pengerukan di dalam waduk.

"Tadi itu lumpurnya dikumpulin ke tengah terus di keruk," kata Anis.

Tisna (53), pedagang lainnya mengatakan, alat-alat berat dikerahkan untuk mengeruk sedimen dan sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com