JAKARTA, KOMPAS.com - Pembongkaran instalasi bambu getah getih di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, mengundang berbagai respons dari masyarakat.
Salah satu warga, Aidil (38) mengaku, tidak mempermasalahkan pembongkaran karena kondisi bambu yang sudah tidak bagus.
Meski demikian, ia menyayangkan dari segi anggaran yang terhitung besar, yakni Rp 550 juta.
"Kalau menurut saya dibongkar karena sudah rapuh. Kalau masalah anggaran, ya menyorot juga dari segi anggaran, sudah dibuat mahal-mahal," ucapnya saat ditemui di sekitar Bundaran HI, Kamis (18/7/2019).
Baca juga: Instalasi Bambu Getih Getah di Bundaran HI Dibongkar karena Rapuh
Namun, pegawai swasta tersebut merasa wajar jika instalasi bambu itu berharga ratusan juta mengingat karya seni memang mahal harganya.
"Saya dengar harganya Rp 550 juta, itu wajar saja karena karya seni kan memang mahal-mahal," kata dia.
Warga lain, Bima Putra menganggap, anggaran tersebut terlalu besar untuk seni yang dipakai tak sampai setahun.
Menurut dia, anggaran yang begitu besar tersebut bisa dipakai untuk keperluan lainnya.
"Kalau menurut saya sayang saja sih Rp 550 juta dalam waktu 11 bulan. Padahal bisa dibuat untuk yang lain. Perbaikan jalan, atau buat warga," ujarnya.
Baca juga: Sejarah Instalasi Bambu Getih Getah Seharga Rp 550 Juta yang Bertahan 11 Bulan di HI
Sementara itu, Fitriana, karyawan swasta di sekitar Bundaran HI mengatakan, memang sudah saatnya instalasi tersebut dibongkar.
Ia melihat, instalasi bambu bernama "Getih Getah Pasukan Majapahit" tersebut sudah tak elok dipandang setelah terkena panas dan hujan.
"Tapi memang kalau sudah rapuh, ya mau gimana. Sudah enggak enak juga buat dilihat, warnanya sudah enggak hijau," ucap Fitri.
Ia hanya berharap, bekas lokasi karya seni itu bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Ya mungkin bisa jadi taman saja, kan di bawah ada tanaman-tanaman, dibanyakkin saja," sarannya.
Baca juga: Joko Avianto, Seniman Instalasi Bambu Getih Getah Menjawab Kritikan...
Instalasi bambu tersebut dibongkar pada Rabu (17/7/2019) malam. Instalasi karya seniman Joko Avianto tersebut diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (16/8/2018).
Saat itu, Anies menyampaikan keinginannya untuk membuat sebuah karya seni dari material khas Indonesia dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018.
Biaya pembuatan serta pemasangan instalasi seni bambu tersebut menelan biaya hingga Rp 550 juta.
"Biaya sekitar Rp 550-an (juta) kemudian dikonsorsium oleh 10 BUMD kalau enggak salah," ucap Anies di lokasi saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.