Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Di Balik Mobil "Curian" untuk Bung Karno

Kompas.com - 16/08/2019, 09:16 WIB
Hilel Hodawya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Joang 45 yang berlokasi di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, dipenuhi oleh koleksi bersejarah jelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

Salah satunya adalah mobil kepresidenan yang dipakai oleh Soekarno setelah menjabat sebagai Presiden RI pertama kali.

Mobil Rep 1 merupakan mobil bermerek Buick buatan Amerika tahun 1939. Mobil tersebut menjadi mobil pertama yang dimiliki Soekarno untuk menjalankan tugas kepresidenan.

Ada cerita lucu di balik mobil tersebut. Berdasarkan informasi dari Pemandu Museum Joang 45 Untung Supardi, mobil Rep 1 awalnya adalah milik Kepala Departemen Perhubungan Jepang.

"Pada masa Jepang itu kan kita masih belum punya anggaran untuk beli mobil. Sedangkan terbentuknya negara baru berjalan satu bulan," kata Untung.

Baca juga: Museum Joang 45: Dari Hotel Mewah Zaman Belanda hingga Rencana Menculik Bung Karno

Untung menjelaskan, sahabat Soekarno yang bernama Sudiro mendekati sopir mobil Rep 1 yang sedang beristirahat, sementara sang pemilik sedang mengikuti rapat.

Sudiro merayu sang sopir secara diplomatis. Berkat rayuan itu, sang sopir pun memberikan kunci mobil tersebut kepada Sudiro.

Presiden pertama RI, SoekarnoKOMPAS/JULIAN SIHOMBING Presiden pertama RI, Soekarno

"Dan sopirnya itu diberi uang 300 rupiah untuk kembali pulang ke Kebumen," jelas Untung.

Setelah kejadian itu, Sudiro melarikan mobil Buick ke rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur no. 56. Setelahnya, mobil tersebut pun dipakai untuk pelaksanaan tugas Soekarno sebagai Presiden RI.

Baca juga: Museum Joang 45: Dari Hotel Mewah Zaman Belanda hingga Rencana Menculik Bung Karno

"Mungkin dia (pemilik mobil) tidak memikirkan tentara republik yang mengambil (mobil). Mungkin perhatiannya kepada sopirnya yang membawa kabur, entah di bawa kemana. Nah, mobil ini sebenarnya tersimpan di rumah Bung Karno," tambah Untung.

Selain Mobil Rep 1, Museum Joang 45 juga memamerkan Mobil Rep 2 yang digunakan oleh Mohammad Hatta dan mobil Imperial yang dipakai oleh keluarga Soekarno.

Saat didatangi pada Kamis (15/8/2019), mobil Rep 1 tidak disimpan di garasi bersama dengan kedua mobil lainnya.

Hal ini dikarenakan mobil tersebut akan dilibatkan dalam kegiatan napak tilas untuk memperingati kemerdekaan yang akan berlangsung Jumat (16/8/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com