Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setuju Wacana Bekasi Gabung ke DKI, Ridwan Saidi: Orang Betawi Masih Numpuk di Sana...

Kompas.com - 20/08/2019, 11:50 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan Betawi sekaligus mantan anggota DPR, Ridwan Saidi mendukung wacana Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi untuk menggabungkan Bekasi ke wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Alasannya karena Bekasi merupakan bagian dari wilayah budaya Betawi.

"Iya bagus kalau mereka masuk Jakarta karena Bekasi itu wilayah budaya Betawi. Kita bukan bicara wilayah administrasi, wilayah budaya Betawi Bekasi itu karena mereka berbahasa Betawi," kata Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/8/2019) malam.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa berdasarkan peta yang dibuat oleh Pangeran Panembong sekitar abad ke-15 dan 16, wilayah Betawi berbatasan sebelah Barat dengan Kali Cisadane, Tangerang dan sebelah timur Kali Citarum, Bekasi.

Selain itu, banyaknya jumlah orang Betawi yang tinggal di Bekasi juga menjadi salah satu alasan Bekasi lebih cocok masuk menjadi bagian dari Jakarta.

"Oh masih numpuk (orang Betawi di Bekasi), barangkali di situ 60 persen," ujarnya.

Ridwan mengatakan awal mula terpisahnya Bekasi dari Jakarta dimulai pada zaman penjajahan Belanda.

Baca juga: Seputar Wacana Bekasi Gabung ke DKI, Gengsi Wali Kota dan Usulan Nama Jakarta Tenggara

Kala itu, wilayah Bekasi saat ini residensinya merupakan bagian dari Residen Priangan. Residensi ini terus bertahan hingga akhirnya setelah merdeka Bekasi terpisah dari Jakarta.

Namun dengan adanya wacana penggabungan tersebut seolah mengembalikan wilayah kebudayaan Betawi seperti yang tertera pada peta Pangeran Panembong.

"Kita harap Pemda DKI menyambut baik keinginan dari Pemkot Bekasi, itu harapan saya," ujarnya.

Adapun wacana penggabungan Bekasi dengan DKI Jakarta dimunculkan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi setelah merebak isu pemekaran Provinsi Bogor Raya. Bekasi dinilai cocok untuk masuk dalam provinsi itu. Namun, Rahmat Effendi memiliki pandangan lain.

"Saya enggak tahu, tapi kemarin ada yang gagas, siapa ya, (Bekasi) jadi Jakarta Tenggara," kata Rahmat yang akrab disapa Pepen itu usai rapat paripurna mendengarkan pidato Presiden RI Joko Widodo di gedung DPRD Kota Bekasi, Jumat (16/8/2019).

Pepen beralasan, secara kultur, Bekasi lebih dekat dengan Jakarta melalui kesamaan budaya Betawi daripada dengan Bogor maupun Sukabumi di Bogor Raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com