Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Nenek Gendong Jenazah Cucu di Cilincing, Ini Instruksi Wali Kota

Kompas.com - 19/09/2019, 06:21 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menginstruksikan jajarannya agar lebih fleksibel dalam melakukan suatu kebijakan.

Instruksi Sigit tersebut menanggapi peristiwa seorang nenek yang menggendong jenazah cucunya yang baru lahir di Jalan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

"Saya minta dan instruksikan untuk bisa kebijakan itu lebih fleksibel. Tentunya sepanjang permintaan pihak keluarga dan tingkat urgensi kepentingan," kata Sigit, saat ditemui di SDN Cilincing 07 Pagi, Rabu (18/9/2019).

Fleksibilitas kebijakan yang dimaksud salah satunya seperti penggunaan ambulans puskesmas untuk mengantar jenazah. Meski SOP yang berlaku tidak memperbolehkan jenazah diantar dengan menggunakan ambulans.

"Tentunya ini menjadi menjadi sebuah bahan evaluasi bagi kami semua. Termasuk juga bagaimana mengoptimalkan potensi kebijakan yang ada. Memang kalau kita bicara tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) seharusnya jenazah harus diantar dengan mobil jenazah milik Dinas Kehutanan. Sedangkan yang ada di puskesmas hanyalah ambulance," ungkapnya.

Baca juga: Selasa Kelam Bagi Dian, Nenek yang Gendong Jenazah Cucunya di Cilincing...

Dalam kejadian yang terjadi pada Selasa (17/9/2019), Sigit menjelaskan pengantaran jenazah cucu menggunakan sepeda motor sesuai dengan kemauan sang nenek, Dian Islamiyati (36).

Petugas puskesmas telah menawarkan penggunaan mobil jenazah meski harus menunggu dari Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Utara. Namun ditolak Dian lantaran ingin secepatnya memakamkan jenazah cucunya itu.

Sebelumnya, Dian diketahui menggendong jenazah cucunya di Cilincing lantaran sepeda motor yang ditumpanginya mogok pada Selasa (18/9/2019). Dian ditolong tiga orang polisi setelah berjalan kaki.

Polisi tersebut mengantarkan Dian menuju kediamannya hingga akhirnya sang cucu bisa dimakamkan malam itu juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com