Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin LH Tetap Pasang Alat Pengukuran Udara untuk Hilangkan Trauma Warga Cilincing

Kompas.com - 20/09/2019, 16:15 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah tidak ada lagi kegiatan pembakaran arang dan peleburan alumunium di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara, Suku Dinas Lingkungan Hidup tetap memasang stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) mobile di SDN 07 Cilincing.

Kasie Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Suparman mengatakan, pihaknya memasang SPKU untuk menghilangkan trauma warga.

"Kami akan pastikan kalau memang udara tidak ada efeknya akan kami sebarkan ke masyarakat. Ini sekarang sudah sangat bagus, layak, itu saja. Hanya trauma warga yang kemarin-kemarin biar hilang dengan data dari alat ini. Kami share ke warga," jelas Suparman di SDN 07 Cilincing, Jumat (20/9/2019).

Baca juga: Sudin LH Pasang Alat Pemantau Kualitas Udara di SD 07 Cilincing

Ia menjelaskan pihaknya akan menyiagakan SPKU di lokasi tersebut selama 14 hari ke depan. Data yang dihasilkan oleh alat senilai Rp 9,5 miliar ini nantinya akan dibandingkan dengan data sebelumnya, atau pada saat industri arang batok dan peleburan alumunium masih beroperasi.

Nantinya, data dari SPKU ini akan disebar luaskan kepada masyarakat.

Dengan begitu, warga bisa memantau langsung perbaikan kualitas udara sejak tidak beroperasinya industri rumahan pembakaran arang dan peleburan aluminium tersebut.

"Nanti kan ada parameter, apa sudah terlampaui atau belum," ujarnya.

Baca juga: Tangis yang Mengiringi Pembongkaran Industri Pembakaran Arang di Cilincing...

Sebelumnya diberitakan, warga Cilincing mengeluhkan keberadaan industri arang batok dan peleburan aluminium yang berdiri di Jalan Inspeksi Cakung Drain tersebut.

Bahkan seorang guru SD 07 Cilincing sampai menderita pneumonia yang diduga karena terlalu sering menghirup asap dari puluhan industri rumahan tersebut.

Keresahan warga Cilincing berujung pada disegelnya industri peleburan alumunium oleh kepolisian pada Selasa (17/9/2019) dan pembongkaran cerobong pembakaran arang pada Kamis (19/9/2019)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com