Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita 2 Tahun Berkali-kali Dianiaya, ART Mengaku Kesal dengan Majikan

Kompas.com - 17/10/2019, 18:45 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolresta Depok AKBP Azis Ardiansyah mengatakan TN (19) sudah berkali-kali menganiaya anak majikannya berinisial YM (2). 

Ia mengatakan TN menganiaya YM lantaran kesal dimarahi oleh ibu korban. Adapun, TN sudah empat bulan bekerja dengan keluarga YM.

“Sudah berkali-kali karena kesal dimarahi oleh majikannya,” ucap Azis saat dikonfirmasi, Kamis (17/10/2019).

Hal ini juga dibenarkan oleh ayah dari YM yang berinisial F. Dia awalnya tak menaruh curiga meski di tubuh anaknya sempat terlihat luka memar. 

Baca juga: Pengasuh yang Aniaya Bocah Dua Tahun di Depok Ditangkap Polisi

“Awalnya ngiranya ya sudah kejedot apa atau main sama kakaknya, namanya juga anak kecil. Ternyata polisi bilangnya si mbaknya ngaku sudah sering,” kata F.

Ia berharap agar polisi memproses penganiaya anaknya itu hingga tuntas.

“Semoga bisa diproses dengan hukuman yang berlaku dan setimpal,” tutur F.

TN kini masih dalam pemeriksaan di Polres Depok.

Baca juga: Balita Usia 2 Tahun Lebam di Sekujur Tubuh, Diduga Dianiaya Pengasuhnya di Depok

Sebelumnya, seorang bocah umur dua tahun berinisial YM diduga dianiaya oleh pengasuhnya sendiri berinisial TN (19) di kediaman korban di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Ketua RT 007 RW 002, Iskandar Raitta (56) telah mengetahui hal tersebut.

Iskandar mengatakan, saat dirinya menjenguk YM di Rumah Sakit Hermina pada Rabu (16/10/2019) lalu, ia melihat sekujur tubuh belakang YM penuh dengan luka lebam.

Tidak hanya di bagian tubuh, wajah YM dilihatnya luka lebam layaknya dipukuli benda tumpul. Lalu selangkangan dari YM pun dilihatnya lecet.

Pelaku sempat tak mengakui

TN sempat tak mengaku melakukan penganiayaan. F bercerita, awalnya TN beralasan YM terluka karena perlakuan kakaknya sendiri.

“Dia (TN) bilangnya anak saya luka-luka karena berantem sama kakaknya. Saya langsung bawa anak saya ke rumah sakit,” ujar F.

F mengaku tak percaya begitu saja pernyataan TN lantaran hubungan kedua anaknya selama ini baik-baik saja.

Baca juga: Pengasuh yang Aniaya Bocah Dua Tahun di Depok Sempat Tak Mengaku“Lagian mana mungkin anak umur 5 tahun (kakaknya) yang menganiaya adiknya sendiri,” kata F.

Setelah itu, F melaporkan kasus itu ke Polresta Depok. Belakangan terungkap kalau pelakunya adalah TN, pengasuh yang baru bekerja empat bulan.

“Setelah dilapor polisi semua ditangani secara proporsional, pokoknya hingga terungkap ternyata yang jaga anak saya pelakunya,” ujar F.

F berharap, TN dihukum setimpal dengan perbuatannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com