JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pelebaran trotoar di Jakarta salah satunya bertujuan untuk menyamakan jumlah lajur di ruas jalan.
Saat ini, banyak ruas jalan yang memiliki lajur berbeda. Misalnya, satu segmen ruas jalan memiliki tiga lajur. Namun, pada segmen berikutnya di ruas jalan tersebut, hanya ada dua lajur. Penyempitan lajur ini menimbulkan kemacetan.
"Yang penting konsistensi lajur karena salah satu sebab mengapa terjadi kemacetan karena lajurnya tidak konsisten, dua lajur, berubah jadi tiga, berubah jadi dua lagi, akhirnya menyebabkan justru kemacetan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Karena itu, Pemprov DKI Jakarta akan membuat lajur pada sebuah ruas jalan konsisten atau sama. Dengan demikian, kemacetan karena lajur yang tidak konsisten bisa diatasi.
Baca juga: 2 Tahun Anies Pimpin DKI, Pemprov Jakarta Klaim Trotoar Makin Nyaman dan Transportasi Terintegrasi
"Dibuatkan konsisten, itu yang sedang dilakukan," kata Anies.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho sebelumnya mengatakan, lajur jalan akan dibuat konsisten.
Contohnya, ada ruas jalan yang memiliki tiga lajur pada satu segmen dan empat lajur pada segmen yang lain.
Pada segmen yang memiliki empat lajur, satu lajur paling kiri akan dijadikan trotoar. Dengan demikian, ruas jalan tersebut memiliki lajur yang konsisten, yakni tiga lajur.
"Kan kadang ada di sananya tiga (lajur), kemudian di sininya empat, makanya kita konsistensi lajurnya dulu. Yang empat kita ambil satu (menjadi trotoar)," kata Hari, Selasa (27/8/2019).
Dalam rapat pembahasan rancangan kebijakan umum anggaran-prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2020 pada Rabu (23/10/2019), anggota DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga memprotes revitalisasi trotoar yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Sebab, proyek pelebaran trotoar memakan badan jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
Seorang warga bernama Andhika Tambunan juga mengkritisi kebijakan Anies soal pelebaran jalan trotoar.
"Ada pelebaran trotoar tapi malah mempersempit jalan utama. Tujuannya supaya masyarakat banyak menggunakan sepeda misalnya, tapi faktanya tidak begitu, malah menambah kemacetan karena jalan utamanya semakin sempit," kata Andhika, Jumat (18/10/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.