Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Buatan Jerman Disebut untuk Bantu Pemkot Bekasi Jangkau Sampah di Kali

Kompas.com - 13/11/2019, 19:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana, mengaku sangat terbantu dengan bantuan tiga kapal pembersih sungai buatan Jerman untuk Pemerintah Kota Bekasi.

Menurut Yayan, selama ini jajarannya kesulitan mencapai sampah yang hanyut di tengah-tengah aliran kali.

"Dia (kapal) bisa menggiring sampah kemudian mengangkut juga. Jadi dia menggiring sampah ke permukaan air. Kami kalau sampah ada di tengah-tengah (kali) kan kesulitan kalau enggak pakai kapal-kapal kayak begitu," ujar Yayan melalui sambungan telepon, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: Bekasi Dapat Kapal Pembersih Sungai Pabrikan Jerman dari LSM Asing

"Ngeri kami kalau harus petugas tanpa kapal. Buat (mencapai) sampah yang di tengah kali itu kan berisiko," kata dia.

Yayan juga menyatakan, kapal-kapal pabrikan Jerman itu juga bermanfaat untuk mencapai badan kali yang sulit diakses alat berat saat hendak mengangkut sampah.

Di wilayah Kali Bekasi di Bendungan Koja, Jatiasih, misalnya, kerap dijumpai sedimentasi sampah organik. Akan tetapi, karena keterbatasan akses, alat berat tak bisa mengangkutnya dari kali.

Sedimentasi pun semakin parah dan berujung pada pendangkalan kali.

"Nah kalau alat berat gitu kan susah juga akses masuk ke semua titik di kali. Beda sama ini (kapal)," sebut Yayan.

Pemerintah Kota Bekasi memperoleh kapal pembersih sungai bernama Seahamsters dari lembaga Waste for Change, One Earth One Ocean, Reset Plastic, dan Greencycle.

Kota Bekasi dijadikan lokasi percontohan operasional kapal tersebut.

Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto menyatakan, kapal tersebut akan dioperasikan di aliran Kali Bekasi dan disiagakan di sekitar Bendungan Prisdo.

"Kami sadari pencemaran sampah di Kota Bekasi tiap harinya mencapai 1.800 ton. Kapal ini nantinya akan difokuskan pada pembersihan Kali Bekasi," kata Tri melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com