Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunanetra yang Terperosok di Stasiun Cikini Akan Gugat PT KCI

Kompas.com - 28/11/2019, 12:24 WIB
Jessi Carina

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyandang disabilitas bernama Fazlur Rahman yang terperosok di Stasiun Cikini akibat kelalaian petugas akan mengajukan gugatan kelompok (class action) kepada PT Kereta Commuter Indonesia.

Gugatan tersebut sekaligus untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember nanti.

"Saya menuntut Kementerian Perhubungan sebagai regulator memberi sanksi tegas kepada PT KCI sekaligus 'class action' dan somasi, sebagai bukti komitmen kita taat peraturan. Agar peraturan yang dibuat tidak ada sanksi langsung," kata Fazlur.

Hal itu disampaikan Fazlur ketika melakukan aksi seorang diri di depan Kementerian Perhubungan, kemarin Rabu (27/11/2019).

Baca juga: Tunanetra Terperosok di Stasiun Cikini, YLKI Minta KCI Kaji Jarak Peron dengan Kereta

Pria yang akrab dipanggil Alun itu mengatakan, meskipun telah ada regulasi khusus bagi penyandang disabilitas dalam menggunakan kendaraan umum, tetapi belum ada sensitivitas dari petugas untuk menjalankan aturan itu.

Sensitivitas yang kurang itu membuat penyandang disabilitas seperti dirinya mengalami kejadian traumatik seperti terperosok di jarak peron dan kereta.

"Menurut PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sudah ada pelatihan untuk 4.200 petugas yang ditempatkan di 80 stasiun, hanya kalau tidak menjadi mainstreaming setiap hari, menjadi sensitivitas, kecakapan petugas. Maka saya jamin kejadian ini terus berulang," kata pria yang juga mahasiswa pascasarjana UHAMKA itu.

Sebelumnya, penyandang tunanetra Fazlur Rahman nyaris tertabrak kereta akibat terperosok di peron Stasiun Cikini, Jakarta Pusat pada Minggu (18/11/2019) lalu.

Hal itu membuat Fazlur trauma hingga saat ini tak berani berpergian menggunakan kereta sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com