Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngerinya Berjalan di JPO Halte Universitas Indonesia yang Usang dan Karatan

Kompas.com - 29/11/2019, 12:23 WIB
Walda Marison,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan penyeberangan orang (JPO) halte Universitas Indonesia, Jagakarsa, Jakarta Selatan, nampak usang dan tidak layak pakai.

JPO yang melintasi rel kereta api antara stasiun UI dan Stasiun Universitas Pancasila ini sudah terlihat karatan dan kusam.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, banyak cat yang mulai mengelupas di sisi jembatan yang tingginya kurang lebih 20 meter itu.

Ketika Kompas.com coba melangkah ke atas jembatan, beberapa anak tangga nampak sudah kusam tidak terawat. Bahkan beberapa anak tangga ada yang sudah bolong.

Sesampainya di atas jembatan, kondisi yang ditemukan pun sama. Beberapa lubang terlihat di sepanjang lantai jembatan yang terbuat dari besi itu. Besi-besi yang jadi alas untuk warga berjalan pun nambak berkarat.

Bunyi-bunyi besi pun selalu mengiringi langkah ketika berjalan di atas jembatan. Seakan menimbul kekhawatiran jika besi yang berkarat tersebut akan jebol jika diinjak.

Ketika sampai di sisi tengah jembatan, Kompas.com menemukan bagian atap yang berlubang. Diameter lubang tersebut kurang lebih berukuran 50 cm.

Tidak hanya atap, lampu lampu yang ada di sepanjang atap pun nampak usang. Ada yang dituliskan dengan cat oleh tangan tangan orang tidak bertanggung jawab, ada yang ditempelkan stiker, ada pula lampu yang kondisinya agak kendur dan hampir lepas.

kondisi jembatan halte UI, Jumat (28/11/2019)KOMPAS.COM/WALDA MARISON kondisi jembatan halte UI, Jumat (28/11/2019)

Sampai di ujung jembatan, pemandangan yang dilihat masih sama yakni banyak alas yang berlubang dan hampir semua besi pegangan dalam kondisi berkarat.

Tidak hanya Kompas.com yang merasakan pengalaman tersebut saat menjajal jembatan itu. Aji (33) warga Depok ini juga merasakan hal yang sama.

Dia mengaku khawatir jika berjalan di tengah hembatan besi yang kelihatan rapuh itu.

"Saya takut kalau tiba-tiba jebol. Karena kelihatannya itu besi sudah tipis yah. Sudah karatan, berlubang lagi," ujar Aji saat ditemui di lokasi, Jumat (29/11/2019).

Maka dari itu, jika berjalan melewati jembatan, sebisa mungkin dirinya tidak menginjak besi yang terlihat sudah karatan dan berlubang itu.

"Saya lewat pinggir saja. Jadi lewat pinggir yang dibawahnya masih ada besinya. Jaga jaga supaya tidak jeblos," kata dia.

"Kalau jeblos minimal kaki kita luka karena kena goresan besi karatan," tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com