Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimalisasi Pajak BBM, Anggota DPRD Akan Pertemukan Pemprov DKI dengan Ahok

Kompas.com - 05/12/2019, 21:47 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Cinta Mega berencana mempertemukan Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta dengan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Tujuannya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak BBM yang selama ini disuplai Pertamina.

"Kebetulan saya telepon Pak Ahok sebagai komisaris utama Pertamina, untuk mempertemukan Pertamina dengan kita (DPRD dan Pemprov DKI)," ujar Cinta Mega dalam rapat antara Komisi C dan Pemprov DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Cinta Mega dan Ahok diketahui sama-sama kader PDI-P.

Cinta Mega meminta Kepala BPRD DKI Jakarta Faisal Syafruddin menyiapkan jajarannya yang akan menghadiri pertemuan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Sementara jadwal pertemuan itu belum ditentukan.

Baca juga: Optimalkan Pendapatan Pajak BBM, Pemprov DKI Akan Pasang Teknologi RFID di SPBU

"Kapan jadwal Bapak (Faisal), tolong (siapkan) siapa saja yang mesti hadir di situ. Nanti saya kabari waktunya, atau Pak Faisal terserah kapan waktunya, tolong di-arrange lagi," kata Cinta Mega.

Faisal sebelumnya mengatakan, BPRD DKI berencana memasang teknologi radio frequency identification (RFID) di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, dalam rapat tersebut.

Faisal berujar, RFID dipasang untuk mengoptimalkan penerimaan pajak bahan bakar kendaraan bermotor.

Faisal menuturkan, BPRD DKI selama ini hanya menerima besaran pajak berdasarkan faktur dari Pertamina selaku penyedia bahan bakar kendaraan bermotor.

Baca juga: Ingin Terapkan Sistem Pemetaan Potensi Pajak, BPRD akan Beli Komputer Rp 128,9 Miliar

BPRD DKI tidak mengetahui hitung-hitungan dan potensi pajak bahan bakar kendaraan yang harus masuk ke kas daerah.

Karena itulah, BPRD DKI berencana memasang RFID di seluruh SPBU di Jakarta untuk mengetahui potensi pajak yang seharusnya masuk ke kas daerah.

"Kami kan selama ini hanya menerima DO (delivery unit) dari Pertamina pusat. Badan Pajak tidak serta merta mengakui angka seperti itu. Untuk optimalisasi (pajak), kami harus menggunakan cara-cara optimalisasi kami, salah satunya dengan cara memasang RFID," tutur Faisal.

Kajian pemasangan RFID rencananya akan dikerjakan pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com