Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Berkembang, Akankah Indonesia Tutup Penerbangan dari Negara Selain China?

Kompas.com - 10/02/2020, 17:43 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seiring wabah virus Corona merebak ke beberapa negara di penjuru dunia, Indonesia masih dalam keadaan nol kasus.

Namun, kasus terinfeksi virus Corona kian menyebar di negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, merebaknya virus corona tersebut menjadi salah satu keputusan untuk menutup penerbangan ke dan dari China.

Baca juga: 11 Upaya Angkasa Pura II Lindungi Bandara Soekarno-Hatta dari Virus Corona

"Itulah kenapa sejak tanggal 5 Februari kita menutup penerbangan ke China," kata dia saat ditemui Kompas.com di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (10/2/2020).

Saat ini, kata dia, untuk negara-negara yang sudah terinfeksi namun masih diizinkan melakukan penerbangan dari dan menuju Indonesia, para penumpang diwajibkan untuk mengisi kartu kesehatan atau Health Alert Card.

"Jadi semua yang masuk (ke Indonesia) harus mengisi datanya itu. Untuk meningkatkan kewaspadaan bukan hanya dari China saja (mengisi kartu kesehatan)," kata dia.

Terkait pelarangan penerbangan, Awaluddin mengatakan bisa saja terjadi penutupan penerbangan dari dan menuju Indonesia ke negara yang sudah terkena kasus infeksi virus Corona.

"Tapi kita tunggu saja regulasi bisa saja berkembang," kata dia.

Hal tersebut, lanjut Awaluddin merupakan wewenang dari pihak regulator dalam hal ini Indonesia dipegang oleh Dirjen Perhubungan Udara (Hubud) Republik Indonesia.

Baca juga: Dirut AP II Minta Masyarakat Tak Ragukan Sistem Deteksi Corona di Bandara Soekarno-Hatta

"Karena status dan perintah terkait operasi kebandarudaraan dari mereka (Dirjen Hubud)," ujar Awaluddin.

Kemudian terkait Corona, Kementerian Kesehatan lah yang menyatakan bahayanya suatu wabah penyakit dan mempertimbangkan izin penerbangan dari negara tertentu.

"Kami hanya support," kata Awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com