Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Tentu Lolos ke Pilkada Depok 2020, Yurgen-Zaki Pasrah asal Gagasannya "Gol"

Kompas.com - 10/02/2020, 20:34 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Bakal calon wali kota dan wakil wali kota Depok, Yurgen Sutarno dan Reza Zaki masih belum aman posisinya jelang Pilkada Depok 2020.

Dalam kurun kurang lebih sepekan tersisa, pasangan belia itu masih membutuhkan sekitar 25.000 lembar KTP warga Depok. Batas waktu mereka hingga 18 Februari 2020 mendatang.

Jumlah itu hampir dua kali lipat dari perolehan sementara KTP yang mereka terima, sekitar 15.000 KTP per pekan.

Baca juga: Maju Independen di Pilkada Depok 2020, Yurgen-Zaki Masih Butuh 25.000 KTP dalam Sepekan

Reza Zaki mengaku, mereka tak akan "menghalalkan segala cara" guna mencapai target sekitar 85.000 KTP agar bisa melaju jadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok melalui jalur independen.

"Kami tidak muluk-muluk sekali. Bukan kami demi banget jadi calon terus segala macam cara kami lakukan," ujar Zaki kepada Kompas.com, Senin (10/2/2020) sore.

"Nanti apa bedanya kami dengan yang sekarang dikritik?" imbuhnya.

Pasangan Yurgen-Zaki dengan slogan #BenerinDepok mengklaim sebagai calon kandidat yang akan membawa semacam wajah baru bagi Kota Depok yang dinilai tak banyak berinovasi.

Saat menggelar deklarasi pada 23 Desember 2019 silam, mereka mengklaim bakal fokus pada tiga dari total delapan poin yakni isu pengangguran, harga sembako, dan kemacetan di Depok.

Baca juga: Yurgen-Zaki Enggan Nembak KTP untuk Maju Independen di Pilkada Depok 2020

Namun, melihat hitung-hitungan peluang jumlah KTP yang belum sepenuhnya memihak mereka maju sebagai calon independen, Zaki mengaku tak akan ngotot.

"Kalau gagasan kami bisa dikerjakan oleh calon lain atau petahan yang sekarang mau maju lagi, kami fine-fine saja," ujar Zaki.

"Buat kami, bukan soal kaminya, tetapi soal gagasannya bisa jalan. Kami nothing to lose," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com