Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Tidak Mau Janji Apa Pun soal Solusi Atasi Dampak Proyek Flyover Poltangan

Kompas.com - 12/02/2020, 13:43 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA,KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Basewdan sempat meninjau pembangunan flyover tapal kuda di putaran (u-turn) Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/2/2020) malam.

Dalam kunjungannya, Anies mendengarkan keluhan warga Poltangan yang kelak tidak bisa menggunakan flyover tapal kuda tersebut apabila rampung dikerjakan. Namun, ketika diminta solusi, Anies mengaku tidak bisa menjanjikan apa pun.

“Saya lebih baik tidak berjanji apa pun, walaupun bapak ibu kecewa. Lebih baik saya menjalankan daripada berjanji,” kata dia dalam sebuah video dialog dengan warga yang dikirim Sekretaris Aliansi Warga Pejaten Timur dan Tanjung Barat Menuntut Hak Akses Langsung ke Flyover, Isrin Albaari, kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Warga Keluhkan Proyek Flyover Poltangan, Kadis Bina Marga: Lihat Manfaat Lebih Jauh

Memang tidak banyak yang disampaikan Anies dalam dialog tersebut. Dia memastikan akan menyiapkan beberapa solusi yang hingga saat ini belum diketahui.

“Saya sudah siapkan, nanti desainnya dibawa, master plan-nya dibawa, bagaimana bisa dilakukan agar penyesuaian engineering-nya bisa dilakukan. Ini persoalannya di engineering,” kata Anies.

Anies berjanji akan memberikan kabar kepada warga Poltangan mengenai tindakan lanjutan untuk menangani permasalahan tersebut.

“Kami tidak melangkah sebelum mengabarkan,” ujar Anies dalam video.

Sebelumnya, warga Poltangan sempat memprotes desain dari flyover Poltangan.

Dalam desain saat ini, posisi jalur keluar warga dari pemukiman menuju jalan raya berada setelah tanjakan flyover yang memutar balik ke arah Pasar Minggu.

Dengan demikian, jika ingin menggunakan flyover itu, warga arus melawan arus.

“Jadi kita harus ngelawan arus 15 meter ke arah kanan, ngelawan arus. Jadi tolong dicatat baik-baik, kita bukan tolak pembangunan. Kita menolak bahwa akses untuk muter jadi kita enggak dapat,” ucap Isrin.

Baca juga: Pengguna Jalan Keluhkan Ribetnya Berangkat Kerja Imbas Proyek Flyover Poltangan

Selain itu, mereka meminta jalur putaran di Poltangan dibuka untuk sementara selama masa pembangunan. Pasalnya, jika ingin menuju arah Pasar Minggu, warga harus memutar jauh di depan Universitas Pancasila (UP). Putaran di depan Kampus IISIP juga ditutup karena pembangunan flyover.

Belum lagi jalan yang menyempit karena pembangunan flyover membuat kemacetan parah terjadi setiap pagi.

“Sekarang ini memutar di depan UP atau ke arah Ragunan lewat Jalan TB Simatupang. Paling lama 10 menit, sekarang malah jadi 30 sampai 40 menit,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com