Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Jakbar: Masyarakat Jangan Panik, kalau Panik Akan Timbulkan Masalah Baru

Kompas.com - 06/03/2020, 07:47 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panic buying terjadi usai pengumuman resmi bahwa Indonesia positif terjangkit corona atau virus SARS-CoV-2 pada Senin (2/3/2020) lalu.

Kepanikan massal membuat masyarakat berbondong-bondong menuju pusat perbelanjaan guna membeli kebutuhan dalam stok yang banyak.

Masyarakat diduga khawatir penyakit bernama Covid-19 itu menginfeksi banyak orang dan menyebar luas. Akibat panic buying, stok makanan di pasaran ikut langka dan mahal.

Baca juga: Pemilik Toko Sembako Ini Berhasil Tenangkan Pembeli agar Tidak Panic Buying

Mengetahui hal ini, pejabat pemerintah setempat dalam hal ini Wali Kota Jakarta Barat, Kapolres Metro Jakarta Barat, dan Dandim 0503 Jakarta Barat gencar mengimbau agar masyarakat tidak panik dan terus-menerus melakukan panic buying.

"Walkot Jakbar (Rustam Effendi) akan imbau masyarakat agar tidak panik dan katanya sudah ngobrol juga dengan Pak Dandim (Letkol Valian Wicaksono). Pak Dandim akan turunkan dengan babinsa, Pak Wali dengan aparatnya. Dan kami dengan Babintibmas agar masyarakat tidak panik," ucap Kapolres Metro Jakbar Kombes Pol Audie S Latuheru saat dihubungi, Kamis (5/3/2020).

Audie mengatakan, jika panic buying terjadi di tengah masyarakat, hal ini justru dapat menimbulkan permasalahan baru.

"Justru kepanikan itu akan menimbulkan masalah baru," lanjut Audie.

Baca juga: Berbagai Fakta Seputar Virus Corona, dari Panic Buying hingga Temulawak

Audie mengatakan bahwa di wilayah Jakarta Barat, seluruh aparat siap mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying.

Salah satunya dengan melakukan pendekatan langsung pada masyarakat bahkan dilakukan dari tingkat Polsek hingga tingkat RT dan RW, pesannya sama meyakinkan masyarakat stok makanan aman.

"Di Jakbar dengan early action untuk beri pengertian lurah dan RT, jadi itu tidak terjadi dan kedepan saya rasa Jakarta Barat akan tenang, juga sudah diinfokan ke polsek, RT dan RW," kata Audie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com