Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Minta Warganya Puasa Medsos Agar Tak Terpapar Kabar Bohong Terkait Corona

Kompas.com - 13/03/2020, 07:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, Sidik Mulyono gerah dengan liarnya isu terkait Covid-19 setelah seorang balita dikabarkan sakit dan kemudian diawasi di Yogyakarta karena baru pulang dari Depok.

"Saya minta warga puasa bermedsos (media sosial) selama masih belum mampu mengendalikan emosinya terhadap informasi ini," ungkap Sidik kepada wartawan pada Kamis (12/3/2020).

Sidik menyebut bahwa penyebaran informasi yang bersumber dari gambar tangkapan layar judul pemberitaan justru rentan memantik kepanikan warga Depok.

Terlebih, seperti yang telah diketahui, dua kasus perdana Covid-19 di Indonesia dialami oleh dua warga Depok.

Baca juga: Pemprov DKI: Sebaran Virus Corona Ada di Depok dan Kemang

"Masyarakat memberikan berita itu, diberikan judulnya, tapi ternyata ketika dibaca isinya, biasa-biasa saja. Si bayi (balita) ini pulang dari Depok, dia demam, kemudian dia diperiksa uji swab, dan belum keluar hasilnya. Apa yang harus ditakutin?" tanya Sidik.

"Si pasien juga tidak mengatakan melakukan kontak dengan pasien positif. Hanya dari Depok saja. Karena judul berita itu pulang dari Depok, makanya jadi heboh," tambah dia.

Terakhir, Sidik meminta warga Depok tidak panik menghadapi sebaran informasi mengenai Covid-19.

Sebelumnya diberitakan, seorang balita 3 tahun dirawat di ruang isolasi RSUP Sardjito Yogyakarta pada Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Pemkot Depok Diminta Lebih Gencar Sosialisasi Antisipasi Corona

Ia merupakan pasien berstatus dalam pengawasan (PDP) kasus Covid-19 setelah batuk dan demam usai berkunjung ke Depok, Jawa Barat.

Di Depok, kendati tidak berkontak langsung dengan dua pasien positif Covid-19, namun ia dan keluarganya menyambangi tempat-tempat umum seperti alun-alun kota.

Bayi ini dirawat sejak Senin (9/3/2020) setelah dirujuk dari RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Balita itu menunjukkan tanda-tanda peneumoni, tapi tidak kuat. Kondisi balita itu disebut semakin baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com