Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Pangan Murah ke Pemegang KJP hingga PPSU Pakai Sistem Ganjil-Genap

Kompas.com - 16/03/2020, 16:43 WIB
Nursita Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perumda Pasar Jaya memberlakukan sistem ganjil-genap untuk penjualan pangan murah atau bersubsidi kepada warga Jakarta pemegang kartu kesejahteraan mulai Senin (16/3/2020) ini.

Kartu kesejahteraan terdiri dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk siswa-siswi, Kartu Lansia Jakarta (KLJ) untuk lansia, Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) untuk penyandang disabilitas, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ) untuk buruh dengan gaji maksimal 10 persen di atas UMP.

Kemudian, kartu untuk dasawisma PKK, kartu penghuni rumah susun, serta kartu untuk petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dan petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP).

Baca juga: Kucurkan Anggaran Rp 400 Miliar, Bank DKI Bantu Program Pangan Murah Setiap Bulannya

"Bagi masyarakat pengambil manfaat pangan murah diberlakukan pengambilan dengan sistem ganjil genap sesuai nomor terakhir di kartu mereka," ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin melalui siaran pers.

Dengan sistem ganjil genap, warga pemilik kartu dengan nomor terakhir angka ganjil hanya bisa membeli pangan murah pada tanggal ganjil.

Sementara warga pemilik kartu dengan nomor terakhir angka genap hanya bisa membeli pangan murah pada tanggal genap.

Arief berujar, sistem ganjil genap diberlakukan untuk mengurangi penumpukan warga saat membeli pangan murah. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

"Ini merupakan bagian dalam upaya agar tidak adanya penumpukan di gerai pangan Pasar Jaya," kata dia.

Penjualan pangan murah saat ini dilakukan di 170 gerai milik Perumda Pasar Jaya, yang terdiri dari Jakgrosir, Jakmart, Mini Distribution Center (DC) Pasar Jaya, dan gerai SKPD.

"Pelayanan sementara juga hanya dilakukan di 170 titik gerai penyaluran pangan murah milik Perumda Pasar Jaya. Hal ini dikarenakan RPTRA ditutup sementara," ucap Arief.

Baca juga: Pemprov dan BUMD DKI Sediakan Pangan Murah untuk Warga Jakarta

Jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 kasus hingga kemarin.

Angka ini bertambah 21 kasus baru dari pengumuman yang dilakukan pada Sabtu lalu.

Dari 117 pasien positif Covid-19, delapan orang dinyatakan sembuh, sementara lima orang lainnya meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com