Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Darah di DKI Jakarta Kurang

Kompas.com - 01/05/2020, 18:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

Ilustrasi donor darah.ilustrasi Ilustrasi donor darah.
JAKARTA, KOMPAS.com - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta menipis akibat pandemi virus corona (Covid-19).

"Setiap bulan puasa kita memang selalu kekurangan stok darah. Karena memang masyarakatnya takut donor karena takut batal," ujar Kepala Unit Transfusi Darah PMI
DKI Jakarta Salimar Salim sebagaimana dikutip Antara, Jumat (1/5/2020).

"Kemudian ditambah lagi adanya Covid-19. Jadi stok darah kita saat ini berkurang sampai 60 persen," lanjut dia.

Baca juga: Stok Darah RSPAD Menipis, KSAD Perintahkan Prajurit Donor Darah

Saat ini, kebutuhan kantong darah per harinya di seluruh rumah sakit di Jakarta mencapai 700 kantong.

Namun, jumlah tersebut sulit untuk tercapai di masa physical distancing karena berkurangnya jumlah mobil unit donor darah yang melakukan donor darah di masyarakat.

"Biasanya dengan sistem jemput bola itu pakai mobil unit. Biasanya bisa lebih banyak dapat. Bisa memenuhi kebutuhan 700-800 kantong," kata dia.

"Dulu paling banyak 14 unit mobil untuk dapat sebanyak itu. Sekarang cuma sesuai permintaan saja. Misalnya, hari ini tiga tempat, ya cuma tiga mobil unit yang jalan," lanjut Salimar.

Salimar juga mengatakan, jumlah relawan donor darah yang datang ke Kantor PMI DKI Jakarta pun berkurang selama masa Ramadhan dan pandemi Covid-19.

Baca juga: Ingin Donor Darah? Ada Layanan Mobile dari PMI Selama Pandemi Virus Corona

"Begitu juga yang datang ke kantor kita di Kramat. Di PMI Kramat kan paling untuk sekarang kita dapat 150-200 kantong. Kalau di Kramat biasanya 300 kantong," ujar Salimar.

Karena itu, pihaknya menyiasati kekurangan stok itu dengan bekerjasama dengan TNI dan Polri ataupun himpunan pengusaha yang memungkinkan untuk melakukan kegiatan donor darah.

"Misalnya, hari ini di Jakarta Barat kita kerja sama dengan perhimpunan pengusaha yang mengerahkan karyawannya yang masuk hari ini untuk donor," kata Salimar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com