Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Marbot di Bogor, Didatangi Jokowi Malam Hari, Tiba-tiba Diberi Uang dan Sembako...

Kompas.com - 02/05/2020, 08:29 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kaget. Tak percaya. Perasaan itu mendadak muncul menyelimuti pasangan suami istri Heri Juliansah (33) dan Lisdiawati (32).

Keduanya tak menyangka, pada hari Minggu (26/4/2020) malam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak menyambangi rumahnya di Kampung Pilar, RT 01 RW 03, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Lisdiawati masih ingat betul ketika Jokowi yang didampingi pasukan pengaman presiden (Paspampres) menyusuri gang kecil di kampungnya untuk memberikan bantuan paket sembako dan uang tunai untuk warga di sana.

Lisdiawati mengungkapkan, selain keluarganya, ada dua warga lain di kampungnya yang juga kebagian bantuan dari orang nomor satu di negara ini.

Baca juga: Warga Kalianyar Terima 2.806 Paket Sembako dari Presiden Jokowi

"Yang pasti kaget lihat Pak Jokowi. Datang sekitar jam 10 malam," kata Lisdiawati, kepada Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Lisdiawati mengatakan, sebelum membagikan bantuan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyempatkan diri untuk berkeliling kampung.

Sekitar 10 menit berjalan kaki, sambungnya, Jokowi tiba-tiba menghentikan langkahnya tepat di depan rumahnya. Jokowi langsung mengajak sang suami berbincang.

Dalam percakapan itu, kata Lisdiawati, Jokowi menanyakan beberapa hal mengenai pekerjaan hingga jumlah anggota keluarga.

Kepada Jokowi, sang suami mengaku berkerja sebagai marbot masjid di wilayah Yasmin, Kota Bogor.

Baca juga: Dinyatakan Sembuh, 13 Pasien Covid-19 Klaster Bethel Akan Lanjutkan Isolasi Mandiri di Gereja

"Nanya-nanya kerjaan apa, suami saya bilang 'Marbot, Pak'. Terus nanya anak berapa. Habis itu ngasih amplop isinya uang. Kata Pak Jokowi 'Maaf ya enggak bisa salaman, kondisi lagi gini', terus pergi," ucapnya.

Dia menuturkan, bantuan yang diberikan Jokowi kepada keluarganya adalah paket sembako dan uang tunai sebesar Rp 1 juta.

Atas bantuan itu, ia menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kepala Negara.

"Ya, senang dapat bantuan. Enggak nyangka Pak Jokowi datang. Sempat gemetar sih waktu itu. Anak saya saja pas mau moto sampai gemetar, hasilnya blur," kenangnya.

Sementara itu, Deputi Protokol bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin memberi penjelasan kenapa Jokowi harus turun langsung membagi-bagikan sembako kepada warga.

Baca juga: Kisah Didi Maryadi Mengais Rezeki di Tengah Pandemi, Hanya Dapat Rp 17.000 Sehari

Bey menyebutkan, langkah tersebut merupakan cara menyatakan keprihatinan kepada masyarakat yang tengah dilanda kesulitan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

"Membagikan paket sembako langsung ke rakyat merupakan cara Presiden Joko Widodo secara pribadi menyatakan keprihatinan dan empati pada saudara-saudara kita yang sedang dalam kesulitan," kata Bey.

Ia mengatakan, pembagian sembako yang dimaksud itu dilakukan mantan Wali Kota Solo itu pada Minggu (26/4/2020) di wilayah Sempur, Bogor.

Ada sekitar tiga rumah warga yang didatangi langsung oleh Presiden Jokowi.

"Minggu sekitar pukul 21.00 WIB malam dan datang ke rumah-rumah penduduk. Presiden juga menggunakan masker dan jaga jarak sesuai protokol Covid," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com