Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Kota Depok Bisa Periksa Sampel Pasien Covid-19 dengan Alat PCR Mulai Hari Ini

Kompas.com - 22/05/2020, 18:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, Devi Maryori mengatakan, laboratorium rumah sakit itu sudah siap melakukan pemeriksaan berbasis PCR untuk sampel hasil tes swab para pasien diduga terjangkit Covid-19.

Sebagai informasi, RSUD Kota Depok telah menerima 1 unit mesin PCR sejak awal Mei 2020 lalu.

Akan tetapi, mesin tersebut belum dapat dioperasikan karena datangnya tidak sepaket dengan perlengkapam untuk melakukan pemeriksaan, salah satu di antaranya yakni cartridge yang datangnya menyusul.

Baca juga: Laboratorium BPOM Ikut Laksanakan Tes PCR Covid-19, Kapasitas hingga 900 Sampel per Hari

"Baru akhir pekan lalu kami dapat cartridge yang kami tunggu-tunggu. Itu pun terbatas kami dapatnya, karena susah sekali," jelas Devi ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (22/5/2020).

Kesiapan ini bukan hanya berkaitan dengan alat dan bahan tes PCR, melainkan juga sumber daya manusia.

Menurut Devi, jajaran RSUD Kota Depok baru menerima pelatihan secara daring oleh Kementerian Kesehatan RI pada Selasa (19/5/2020) lalu, untuk melakukan pemeriksaan berbasis PCR.

"Insya Allah hari ini sudah bisa dilakukan (tes). Tapi ada keterbatasan cartridge," imbuh dia.

Jumlah sampel pasien Covid-19 yang dapat diperiksa menggunakan PCR di RSUD Kota Depok hanya 10 sampel per hari.

Hal itu dikarenakan, mesin PCR yang dimiliki RSUD Kota Depok hanya sanggup melangsungkan pemeriksaan sebanyak 5 kali.

Setiap satu pemeriksaan, mesin dapat menampung 2 sampel saja.

Sebagai informasi, sejauh ini Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menjadi satu-satunya laboratorium rujukan pemeriksaan Covid-19 berbasis PCR di Depok.

Sehingga, rumah-rumah sakit yang menampung PDP Covid-19 harus menyetor sampel lendir tenggorokan mereka untuk diuji secara PCR di RSUI.

Dengan kasus yang terus bertambah setiap hari, antrean sampel menanti diperiksa pun tak terelakkan.

Ditambah lagi, sejumlah laboratorium di Jakarta yang selama ini turut dijadikan rujukan juga mengalami masalah serupa.

Hal ini berimbas pada lambatnya diagnosis pasien positif atau negatif Covid-19 karena hasil pemeriksaan tak bisa segera terbit dalam hitungan hari.

Baca juga: 24 Perawat RSUD Depok Positif Covid-19, Wali Kota Akan Lengkapi APD Semua Tenaga Medis

Data terbaru per Kamis (21/5/2020), total 443 warga Depok sudah dinyatakan positif Covid-19.

Sebanyak 113 pasien dinyatakan sembuh, 23 lainnya meninggal dunia.

Selain itu, tercatat kematian 68 pasien dalam pengawasan (PDP)/suspect tanpa terkonfirmasi positif atau negatif Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan RI sejak 18 Maret 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com