Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Bersepeda di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 25/06/2020, 22:32 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bersepeda menjadi menjadi tren masyarakat di tengah pandemi Covid-19, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

Ketua Bike to Work (B2W) Indonesia Poetoet Soedarjanto mengatakan, protokol kesehatan harus perhatikan ketika bersepeda di tengah pandemi Covid-19. Protokol yang perlu diperhatikan antara lain menjaga jarak fisik antar peserta jika bersepeda berombongan dan menghindari kerumunan dengan memilih rute perjalanan yang tidak ramai.

"Selalu saya sarankan kawan-kawan sebisa mungkin bersepeda itu sendiri. Kalaupun ada kawan maka rombongan maksimum lima orang saja," ujar Poetoet dalam diskusi daring yang disiarkan akun Instagram @Sobatku_ID, Kamis (25/6/2020).

Baca juga: Ingin Ikut Tren Bersepeda, Dokter Jantung Sarankan Tes Medis Dulu

"Itu pun dengan syarat tetap physical distancing pada saat bersepeda maupun saat tidak bersepeda alias istirahat," tambah dia.

Menurut Poetoet, para pesepeda harus mengenali lingkungan yang akan dilewatinya.

Jika bersepeda untuk berolahraga, dia menyarankan untuk memilih rute yang sepi dari kendaraan dan kerumunan warga. Hal itu bisa mengurangi intensitas penggunaan masker yang menggangu pernafasan saat bersepeda.

"Ketika kita bersepeda di tempat yang sepi, di rute yang sepi dari manusia maka kita enggak perlu pakai masker. Karena pakai masker itu untuk menghindari droplet, makanya pilih yang sepi," ungkapnya.

Sementara bersepeda untuk berangkat bekerja, kata Poetoet, harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan.

Terutama ketika melewati rute dengan lalu lintas padat atau bahkan melewati wilayah zona merah covid-19.

Dia menganjurkan agar para pesepeda membawa masker lebih dari satu untuk tetap menjaga kebersihan dengan menggantinya ketika dirasa sudah kotor.

"Jadi pakai masker itu kalau kondisi ramai harus karena droplet tadi. Tapi itu tadi bersepedanya intensitas rendah (santai)," kata Poetoet.

"Kalau bisa pilih rute. Pilih rute yang sepi, jangan pakai masker. Karena tetap masker itu mengganggu pernafasan kalau bersepeda intensitas tinggi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com