Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Tangerang Diklaim Menurun Sejak Perpanjangan PSBB, Bagaimana Faktanya?

Kompas.com - 26/06/2020, 12:11 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengklaim perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tangerang memiliki hasil positif dalam penanganan Covid-19 di Kota Tangerang.

Kata dia, jumlah zona merah berkurang dan jumlah pasien yang dirawat semakin sedikit di masa perpanjangan PSBB di Kota Tangerang.

Kompas.com mencoba merangkum data tren perkembangan kasus Covid-19 di Kota Tangerang selama PSBB perpanjangan tahap keempat yang dimulai pada 15 Juni lalu.

Awal perpanjangan PSBB, Arief juga langsung menerapkan pembatasan sosial berskala lokal (PSBL) untuk merinci daerah zona merah di tingkat rukun warga.

Baca juga: Wali Kota Klaim Kasus Covid-19 di Tangerang Menurun Sejak Perpanjangan PSBB

Data zona merah yang dirilis pada awal perpanjangan PSBB, terdapat 24 RW yang dinyatakan zona merah dan 62 RW yang diklasifikasikan sebagai zona kuning. RW di Kota Tangerang sendiri berjumlah 1.014 RW.

Dua pekan setelahnya, RW zona merah tersisa 10 RW.

Lalu bagaimana dengan tren penambahan kasus Covid-19 di Kota Tangerang?

Data yang dikumpulkan Kompas.com, dari mulai perpanjangan PSBB 15 Juni lalu hingga hari ini Jumat (26/6/2020), ada penambahan 22 kasus baru.

Tepatnya menjadi 458 dari 439 kasus dengan rata-rata kasus per hari sebanyak 2.

Baca juga: UPDATE 25 Juni: Pasien Covid-19 di Kota Tangerang Bertambah 5, Jadi 458 Orang

Sebagai perbandingan PSBB pertama terdapat 111 kasus baru dengan rata-rata kasus per hari sebanyak 7,9 kasus.

PSBB kedua terdapat 60 kasus baru dengan rata-rata 4,2 kasus baru per hari. Sedangkan PSBB ketiga dengan 56 kasus baru atau rata-rata 4 kasus per hari.

Penuruan kasus rata-rata per hari dari perpanjangan PSBB yang akan berakhir 28 Juni mendatang menjadi indikator keberhasilan perpanjangan PSBB dan PSBL yang diterapkan oleh Pemkot Tangerang yang disebut Wali Kota Tangerang Arief Wimansyah.

"Kalau kita lihat itu angkanya menurun drastis," ujar Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com