Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu Editor Metro TV tentang Pertemuan Sebelum Yodi Tewas dan Keresahannya pada Isu Bunuh Diri

Kompas.com - 24/07/2020, 06:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Saya enggak terima kalau disebut bunuh diri. Masa bunuh diri, tusukannya banyak?" ungkap Turinah, ibu dari editor Metro TV Yodi Prabowo, Kamis (23/7/2020).

Turinah selalu berulang kali mengulang kalimat yang menunjukkan kekesalan ketika mendengar isu anaknya tewas karena bunuh diri.

Isu bunuh diri ia ketahui dari berbagai pemberitaan di media massa. Dugaan bunuh diri dilontarkan oleh para pengamat dan polisi beberapa waktu lalu.

"Saya enggak mau dia (polisi) kerjanya cepet, tapi hasilnya begitu. Kan itu dibilangnya bunuh diri. Cepet sih terungkap tapi kan kayak gitu saya kesel banget, sakit banget saya," ujarnya dengan suara agak cepat dan meninggi.

Baca juga: Sebelum Tewas, Editor Metro TV Yodi Prabowo Bertemu Pacar dan Perempuan Lain di Kafe

Turinah heran dengan adanya dugaan Yodi tewas bunuh diri. Turinah yakin Yodi tewas karena dibunuh setelah mengetahui luka tusuk di tubuh anaknya.

"Kalau ada indikasi bunuh diri itu kan saya suka kesel. Terakhir saya baca kaya gitu. Itu bikin kesal, bikin dongkol, saya enggak terima. Jangan segampang itu (sebut bunuh diri)," kata Turinah.

Soal sidik jari Yodi di pisau, Turinah percaya pisau yang ditemukan dipegang Yodi bukanlah pisau yang menyebabkan Yodi tewas.

Yodi ditemukan tertelungkup sambil memegang pisau dengan tangan kirinya.

Fakta tentang sidik jari Yodi di pisau yang ditemukan di sekitar mayat Yodi berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik.

Fakta tersebut membuat publik berspekulasi tentang dugaan penyebab kematian Yodi karena bunuh diri.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas, Editor Metro TV Yodi Prabowo Sempat Cuti 4 Hari

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, polisi masih mendalami fakta-fakta tentang sidik jari di pisau.

Turinah juga bingung dengan berubah-ubahnya fakta tentang hasil autopsi yakni tak ada luka lebam.

Polisi dalam perjalanannya mengklarifikasi pernyataan terkait dugaan penganiayaan yang berakibat luka lebam di jasad Yodi.

"Saya berharap pelakunya ketangkep dan enggak salah tangkap," ujar Turina.

Bertemu pacarnya dan perempuan lain

Sebelum ditemukan tewas, Yodi sempat mengambil cuti kerja selama empat hari. Turinah menyebutkan Yodi cuti mulai Jumat (3/7/2020) hingga Senin (6/7/2020).

Halaman:


Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com