JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memasukkan gerakan mencuci tangan dengan baik dan benar dalam modul pembelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler.
Ajakan mencuci tangan yang diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin diharapkan bisa mengendalikan penularan penyakit menular, termasuk Covid-19.
"Akan lebih baik lagi kalau di tingkat pusat, mungkin Kementerian Pendidikan sudah bergerak untuk memasukkan dalam ekstrakurikuler atau modul pembelajaran yang mengajak sejak PAUD tentang ajaran cuci tangan dengan baik dan benar," kata Widyastuti dalam siaran langsung di Youtube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (15/10/2020).
Baca juga: Di Jakarta, 7 Tempat Ini Wajib Sediakan Fasilitas Cuci Tangan
Sementara itu, lanjut Widyastuti, Pemprov DKI Jakarta telah mengimplementasikan ajakan mencuci tangan dalam modul pembelajaran mulai dari tingkat PAUD hingga SMA.
"Kami berharap bahwa pembelajaran sejak dini melalui anak anak sekolah sejak mulai PAUD, sudah harus mulai diajarkan tentang gerakan ini (mencuci tangan). Jadi kita masukkan dalam elemen di institusi pendidikan," ucap Widyastuti.
"Sehingga sekali lagi dengan gerakan yang sangat sederhana, ketersediaan akses yang mudah, budaya kita jadi lebih baik, dan tujuan kita untuk menurunkan penyakit menular yang bisa dicegah dengan mencuci tangan, busa dikendalikan termasuk dalam hal pengendalian penyakit Covid-19," lanjut dia.
Seperti diketahui, Provinsi DKI Jakarta saat ini menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi jilid II selama dua pekan, terhitung mulai 12 hingga 25 Oktober 2020.
Selama PSBB transisi, warga Ibu Kota diimbau tetap beraktivitas di rumah, membatasi kegiatan yang mengundang kerumunan, dan menerapkan protokol kesehatan, di antaranya mencuci tangan.
Adapun, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di Ibu Kota sejak Maret hingga 14 Oktober adalah 90.266 orang.
Sebanyak 74.924 orang dari total keseluruhan pasien Covid-19 telah dinyatakan pulih, dengan tingkat kesembuhan mencapai 83 persen.
Sementara itu, 1.961 pasien Covid-19 di Jakarta dilaporkan meninggal dunia. Untuk kasus aktif Covid-19 berjumlah 13.381 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.