Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Pilkada DKI yang Selalu Sedot Perhatian Publik, Petahana Tak Pernah Menang

Kompas.com - 06/11/2020, 14:51 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Presiden Amerika Serikat telah menyedot perhatian penduduk dunia. Hasil sementara dari perhitungan suara menunjukkan capres Joe Biden unggul dengan suara lebih banyak dibandingkan Donald Trump.

Sama halnya seperti Pilpres Amerika Serikat, Pilkada DKI juga selalu menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Pasalnya, DKI Jakarta adalah Ibu Kota negara sehingga tak heran jika Pilkada DKI selalu menjadi trending topic.

Baca juga: Ray Rangkuti: Luka akibat Politik Identitas Pilkada DKI 2017 Belum Sembuh

Berikut rangkuman Kompas.com berkait Pilkada DKI yang sempat menyedot perhatian publik.

Pilkada 2007

Gubernur DKI pertama yang dipilih langsung oleh warga adalah Fauzi Bowo atau akrab disapa Foke dan pasangannya Prijanto. Mereka memimpin Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur periode 2007-2012.

Perlu diketahui, Foke sebelumnya merupakan wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Sutiyoso. Saat Pilkada 2007, Foke dan Prijanto unggul dibandingkan pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar dari PKS.

Pilkada 2012

Pada Pilkada 2012, Foke kembali maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta didampingi Nachrowi Ramli sebagai calon wakil gubernur DKI.

Kala itu, Foke melawan lima pasangan calon (paslon) lainnya yakni Hendardji Soepandji dan Ahmad Riza Patria yang maju melalui jalur independen, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Kemudian, Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini yang diusung PKS, Faisal dan Biem Triani Benjamin yang maju melalui jalur independen, serta Alex Noerdin dan Nono Sampono.

Pilkada 2012 harus berlangsung dua putaran. Pasangan Foke-Nachrowi dan Jokowi-Ahok berhasil maju ke putaran kedua Pilkada DKI 2012.

Baca juga: Djarot Fokus Selesaikan Program Jokowi-Ahok di Sisa Masa Jabatannya

Pasangan Jokowi-Ahok menduduki posisi pertama dengan perolehan suara sebanyak 1.847.157 atau sebesar 42,6 persen. Sedangkan, pasangan Foke-Nachrowi memperoleh suara sebanyak 1.476.648 atau sebesar 34,05 persen.

Pada putaran kedua Pilkada DKI, Foke sebagai petahana akhirnya dikalahkan oleh pasangan Jokowi-Ahok. Pasangan Foke-Nachrowi hanya mendapatkan suara sebanyak 46,18 persen, sementara Jokowi-Ahok unggul dengan perolehan suara sebanyak 53,82 persen.

Jokowi-Ahok pun resmi menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Kendati demikian, Jokowi tak menjabat sebagai Gubernur DKI hingga akhir periode karena maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.

Maka secara otomatis, Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta didampingi Djarot Saiful Hidayat sebagai Wagub DKI.

Pilkada 2017

Pada Pilkada 2017, Ahok-Djarot kembali maju sebagai Cagub-Cawagub DKI melawan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Silvyana Murni.

Pilkada DKI 2017 juga berlangsung dua putaran. Pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga pun bertarung memperebutkan posisi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com