Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Tampung OTG Covid-19, Wisma Makara UI Tunggu Kesiapan Tenaga Kesehatan

Kompas.com - 18/11/2020, 16:00 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wisma Makara Universitas Indonesia (UI) sudah siap menerima warga Depok yang positif Covid-19 tetapi tanpa gejala (OTG/orang tanpa gejala) atau bergejala ringan.

Pejabat Sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi mengatakan, pengoperasian Wisma Makara UI sebagai lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok tinggal menanti kesiapan tenaga kesehatan (nakes).

"Hari ini, besok, atau lusa itu, kami harus mengatur dulu kesiapan nakesnya. Kesiapan nakes itu ada dokter yang jaga, petugas piket, ada juga kesiapan-kesiapan seperti penyediaan vitaminnya juga," ungkap Dedi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (18/11/2020).

Baca juga: Wisma Makara UI Depok Tampung OTG Covid-19 Mulai Pekan Ini

"Ini petugas yang nanti dijadwalkan ke sana untuk menangani dan melayani atau mengawasi yang isolasi itu. Berarti kan harus ada juga fasilitas petugas piket yang nanti mobile melakukan pembinaan, jam segini olahraga, jam segini makan, gitu-gitunya," ujar dia.

Dedi berharap agar persiapan itu dilakukan segera. Pasalnya, hari ini ada 1.127 atau sekitar 77 persen pasien Covid-19 di Depok yang sedang isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Padahal, menurut Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, penularan virus corona di level keluarga masih tinggi.

Di sisi lain, tak seluruh pasien punya rumah yang kondusif untuk isolasi mandiri, seperti dihuni banyak orang atau harus berbagi tempat dengan anggota keluarga lanjut usia atau balita.

"Saya berharap sih secepatnya, di hari ini dan besok (persiapan tenaga kesehatan), sehingga akhir pekan ini sudah bisa dilakukan penarikan (pasien Covid-19 tanpa gejala dari keluarga ke Wisma Makara UI)," ujar Dedi.

Di sisi lain, Dedi memastikan bahwa proses administrasi yang sempat terkendala kini sudah beres.

Wisma Makara UI disebut sudah dianggap setara dengan hotel bintang 3 yang merupakan arahan pemerintah pusat dalam menentukan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19.

"Kami kan meminta pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dari BPKP sudah keluar pertimbangan tertulis untuk disetarakan meski namanya wisma, sudah disetarakan dengan bintang 3 dan tertuang harga persamaan yang direkomendasikan BPKP," ujar Dedi.

"Lalu kami kasih ke BNPB, ya alhamdulilah bisa menemukan titik temu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com