JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Kampung Melayu Setiawan mengatakan, satu-satunya jalan atau cara agar wilayahnya tidak terkena banjir lagi adalah dengan cara menormalisasi Kali Ciliwung.
"Jalan satu-satunya normalisasi. Karena permukaan sungai dengan permukiman warga hampir sama," kata dia saat ditemui di lokasi, Senin (7/12/2020).
Setiawan menyebut, setidaknya ada dua RW rawan banjir di Kampung Melayu, yakni RW 04 dan RW 05.
Baca juga: Pembebasan Tanah untuk Normalisasi Ciliwung Tunggu Pemilik Lahan Bayar PBB
Ia berharap kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane untuk segera menormalisasi Kali Ciliwung di sekitar Kampung Melayu.
"Yang jelas pelaksanaannya bukan dari kelurahan. Sampai saat ini, untuk normalisasi belum ada pemberitahuan lebih lanjut," kata Setiawan.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua RT 13 RW 04 Kampung Melayu, Sanusi.
Baca juga: Pembebasan 118 Bidang Tanah untuk Normalisasi Ciliwung Dieksekusi April 2020
"Ya solusinya dinormalisasi, dikeruk dalamya tujuh meter lah," ucap Sanusi di lokasi.
Hujan yang mengguyur Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, sejak Minggu (6/12/2020) petang, membuat beberapa RT tergenang air.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, setidaknya terdapat 18 RT di Kampung Melayu yang tergenang air, salah satunya di RT 13 RW 04.
Ketinggian air bervariasi, antara 10-30 sentimeter hingga 61-80 sentimeter.
Pantauan Kompas.com pada Senin (7/12/2020) pukul 12.00 WIB, genangan air di Kampung Melayu mulai surut.
Di dekat aliran air Kali Ciliwung, genangan air tertinggi sekitar 20 sentimeter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.