Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pemprov DKI Jakarta Antisipasi Penularan Covid-19 Kala Banjir Melanda

Kompas.com - 29/01/2021, 10:25 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengatakan bahwa wilayah Ibu Kota berpotensi mengalami banjir seiring terjadinya cuaca ekstrem pada 28 Januari-2 Februari mendatang.

Ini berdasarkan peringatan dini yang bersumber dari Badan Meteorologi, Krimatologi dan Geofisika (BMKG). DKI Jakarta masuk dalam potensi dampak banjir dengan status siaga.

"Kami mengimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi dan menyiapkan segara sesuatunya untuk menjaga diri dari hujan angin," ujar Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto.

"Kondisi cuaca ekstrem seperti ini dapat menimbulkan genangan, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan jalan licin," imbuhnya.

Baca juga: Cuaca Ekstrem Berpotensi Picu Banjir di Jakarta, Warga Diminta Waspada

Langkah antisipasi dari Pemprov DKI Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti beritakan harian Kompas, telah melakukan sejumlah langkah antisipasi menghadapi musim hujan kali ini.

Di antaranya upaya yang telah dilakukan adalah gerebek lumpur, yakni mengeruk atau menguras saluran, kali/sungai, dan waduk sehingga daya tampungnya maksimal.

Pemprov DKI, melalui Dinas Sumber Daya Air, juga telah membangun drainase vertikal atau sumur resapan.

Hingga akhir 2020, telah terbangun 2.974 titik drainase vertikal di 777 lokasi, di antaranya di RPTRA, gedung pemda, sekolah, taman kota, dan masjid.

Baca juga: Siaga Banjir Jakarta, BPBD Siapkan Sejumlah Lokasi Pengungsian

Selain itu, Pemprov DKI juga telah mempersiapkan ratusan lokasi pengungsian untuk menghadapi kemungkinan banjir di Ibu Kota.

Untuk menghindari potensi penyebaran Covid-19 di tengah situasi pandemi sekarang ini, BPBD DKI Jakarta telah menetapkan tata letak penempatan tenda pengungsi sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Caranya adalah dengan memisahkan tenda pengungsi umum, tenda kelompok rentan (ibu hamil dan lansia), dan tenda suspek Covid-19/orang yang ada kontak erat dengan pasien Covid-19.

Pada lokasi pengungsian juga disiapkan area skrining kesehatan, area tes swab atau tes usap, dan tiolet. Apabila ada pengungsi yang terkonfirmasi positif Covid-19, mereka akan dirujuk ke rumah sakit.

Baca juga: Siaga Banjir Jakarta, Pemprov DKI Keruk Waduk hingga Bangun Sumur Resapan

Panduan kesiapsiagaan 

 

BPBD DKI Jakarta telah mengeluarkan panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir, yang dapat diunduh di sini.

Di antara hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi bencana banjir, angin kencang, dan tanah longsor tersebut adalah sebagai berikut:

  • Mendeteksi zona rawan banjir,
  • Mengetahui jalur evakuasi dan lokasi pengungsian,
  • Mencatat nomor darurat dan menginformasikannya kepada seluruh anggota keluarga,
  • Mengecek potensi listrik yang berbahaya jika terkena genangan banjir,
  • Berbagi peran dalam keluarga jika banjir melanda. Pastikan seluruh anggota keluarga paham cara mematikan listrik dan kompor,
  • Mendokumentasikan dokumen penting dan surat berharga dalam bentuk softcopy,
  • Membuat daftar kebutuhan khusus anggota keluarga dan mempersiapkannya,
  • Menyiapkan tas siaga bencana.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Viral Transaksi Menggunakan Dinar dan Dirham di Depok | Jakarta Siaga Banjir

Isi tas siaga bencana yang disarankan adalah:

  • Obat-obatan pribadi dan perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K),
  • Dokumen dan surat berharga (dibungkus plastik),
  • Uang tunai,
  • Sarung atau selimut,
  • Pakaian untuk kurang lebih tiga hari,
  • Makanan ringan tahan lama,
  • Air Mineral,
  • Pengisi dana dan baterai cadangan,
  • Senter,
  • Pluit,
  • Masker dan hand sanitizer

(Kompas/Helena F Nababan dan Laraswati Ariadne Anwar).

Artikel ini sudah terbit di harian Kompas edisi 29 Januari 2021 dengan judul "Antisipasi Penularan Wabah di Kala Banjir".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com