Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga 1 Tak Jelas, Kapten Bhayangkara FC Pilih Urus Bisnis Kafe di Jagakarsa

Kompas.com - 11/02/2021, 17:02 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompetisi sepak bola Indonesia masih belum jelas. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan, belum ada keputusan atau pun keluarnya izin soal penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 2021, Rabu (11/2/2021).

Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan sejak Maret 2020.

Awalnya, liga direncanakan bergulir kembali pada Oktober tahun lalu, tetapi tidak terealisasi dan PSSI memundurkan waktu hingga 1 November 2020.

Kemudian, kompetisi lagi-lagi ditunda dan dijadwalkan bakal bergulir pada Februari 2021.

Namun, hingga kini, izin soal penyelenggaraan belum diterbitkan kepolisian.

Baca juga: Pemain Butuh Makan, PSSI Tak Berdaya Larang Tarkam

Belum jelasnya kompetisi membuat para pemain terpaksa meliburkan aktivitas sepak bolanya.

Hal ini juga dialami kapten Bhayangkara FC Indra Kahfi Ardhiyaksa.

Selama tidak ada kompetisi, Indra mengisi aktivitasnya dengan sibuk mengurus kafenya di daerah Jakarta Selatan.

"Awal-awalnya iseng saja, barengan istri dan kawan-kawan. Mau coba-coba bisnis dulu," ucap Indra kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

Kafe milik Indra bernama Musim Kopi 27 yang berada di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca juga: Liga 1 Tak Jelas, Reva Adi Utama: Kontrak di Klub Habis, Jual Mahar demi Bisnis

Namun, saat ini Indra sedang mengurus perpindahan kafenya.

"Tempat kafenya akan tetap di Jakarta Selatan, di sekitar Polsek Jagakarsa pokoknya," ujar pemain yang juga berstatus anggota Polri berpangkat Ipda ini.

Selain mengurus kafe, Indra juga tidak lupa berolahraga. Sebab, selama kompetisi libur, aktivitas latihan juga libur.

"Olahraganya ikut fun football atau sepedaan aja sih," tutur bek berusia 34 tahun itu.

Indra juga angkat bicara soal pemain-pemain nasional yang ikut kompetisi antarkampung (tarkam) selama Liga 1 dan Liga 2 belum bergulir.

"Santai aja, toh liganya juga berhenti. Hitung-hitung jaga kondisi juga sih," ucap dia.

Baca juga: Menpora: Belum Ada Keputusan soal Izin Liga 1 dan Liga 2 2021

Selain mengikuti pertandingan tarkam, ada juga pesepak bola profesional yang banting setir menjadi pengemudi ojek online dan berjualan demi menyambung hidup.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan terus terang tidak bisa melarang hal tersebut.

"Kami hanya bisa mengimbau. Mereka memang butuh pekerjaan, butuh makan," kata Iriawan di Kompleks Gelora Bung Karno, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com