Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Pedagang Bunga di Tangsel Naik hingga 50 Persen Jelang Valentine

Kompas.com - 13/02/2021, 12:01 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pedagang bunga mengalami kenaikan omzet penjualan jelang perayaan Hari Valentine yang dirayakan pada Minggu (14/2/2021).

Seorang pedagang bunga di di Jalan Pondok Pucung, Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Ferry Hidayat (51) mengatakan, peningkatan pembeli bunga itu mulai terjadi sejak Rabu (10/2/2021) atau empat hari sebelum perayaan Valentine.

"Kalau kenaikan pembeli dan ada pesanan juga itu ramainya H-4 Hari Valentine. Kalau hitungan omzet dibanding hari biasa itu naik sekitar 40 sampai 50 persen," ujar Ferry kepada Kompas.com, Sabtu (13/2/2021).

Baca juga: Jelang Valentine, Traveloka Tawarkan Promo hingga Traveling Virtual

Ferry menjelaskan, pada hari biasa dirinya hanya menjual 10 hingga 15 batang bunga mawar merah dan putih per hari.

Namun, menjelang Hari Valentine ini, ia dapat menjual 40 hingga 60 batang per hari, baik melalui pesanan maupun pembelian langsung.

"Pesanan atau yang beli langsung macam-macam. Ada yang per batang ada rangkaian dan ada yang bentuk buket," ujar Ferry.

Baca juga: Tradisi Valentine di Sejumlah Negara

Ferry memaparkan, meski momentum Valentine, harga untuk sebatang mawar tidak mengalami kenaikan.

Setangkai bunga mawar putih dan merah dihargai Rp 20.000 hingga Rp 25.000.

"Kalau harga buket itu Rp 200.000 sampai Rp 500.000. Itu disesuaikan dengan penambahan bunga lain, kemudian pernak- pernik dalam pembuatan buket itu," ucapnya.

Sama dengan Ferry, pedagang bunga lainnya, Agus pun merasakan peningkatan pesanan bunga mawar menjelang perayaan Valentine.

Baca juga: Rayakan Valentine, Duma Hadiahi Judika Moge yang Diimpikan Suaminya

Sehari menjelang Valentine, penjualan bunga mawar di kiosnya mencapai 30 sampai 40 tangkai.

"Relatif. Kalau anak muda, lebih banyak beli per tangkai mawar. Kalau suami untuk kasih istri itu lebih banyak buket," katanya. Harga yang ditawarkan Agus hampir sama dengan Ferry. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com