Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bubarkan Ibu-Ibu Pendukung Rizieq yang Orasi dan Bentangkan Spanduk

Kompas.com - 19/03/2021, 10:42 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi melarang massa Rizieq Shihab untuk berorasi dan membentangkan spanduk di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (19/3/2021).

Massa ibu-ibu yang berjumlah sekitar 20 orang itu pun akhirnya diusir mundur sampai ke belakang gedung pengadilan.

Pantauan Kompas.com, massa ibu-ibu itu sudah datang ke pengadilan sebelum pukul 09.00 WIB. Awalnya mereka tidak berorasi dan membentangkan spanduk. Mereka hanya berkumpul di depan gerbang pengadilan.

Baca juga: Naik Pitam karena Dipaksa Sidang, Rizieq Shihab: Saya Didorong! Saya Dihinakan!

Polisi pun membiarkan mereka. Polisi hanya mengimbau agar massa menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Namun, pukul 10.00 WIB, massa ibu-ibu itu mulai membentangkan spanduk bertuliskan "Hancurkan kezaliman tegakkan keadilan. Bebaskan HRS dan aktivis serta pejuang keadilan. Kami siap bela kebenaran sampai titik darah penghabisan."

Salah satu dari mereka juga mulai berorasi menyampaikan dukungan terhadap Rizieq yang menjadi terdakwa dalam tiga kasus berbeda.

Baca juga: Marahi Operator, Rizieq Shihab: Anda Mau Menjatuhkan Saya?

Tak menunggu lama, polisi langsung berupaya membubarkan massa. Jajaran polwan dikerahkan paling depan untuk mengurai massa.

Awalnya ibu-ibu itu menolak. Sempat terjadi saling tarik menarik spanduk antara polisi dan massa. Polisi dan massa juga berdebat dan saling tunjuk.

"Jangan marah-marah ibu, nanti darah tinggi," kata salah satu polisi dengan pengeras suara berupaya menenangkan keadaan.

Baca juga: Direkam Saat Hendak Menuju Ruang Bersidang, Rizieq Shihab: Ini Sinetron Namanya, Matikan Rekamannya!

Perlahan lahan massa mulai dipukul mundur sampai akhirnya tiba di belakang gedung pengadilan. Di sana, polisi memberi waktu bagi massa untuk berorasi selama beberapa menit.

Setelah itu, akhirnya massa ibu-ibu tersebut dengan sukarela membubarkan diri dan meninggalkan kawasan PN Jaktim.

Baca juga: Majelis Hakim Minta Rizieq Shihab Bersikap Tenang dan Menyimak Dakwaan JPU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com