Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mohammed bin Zayed, Pemimpin Arab Paling Berpengaruh yang Namanya Dipakai untuk Tol Layang Japek

Kompas.com - 11/04/2021, 11:12 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan nama baru Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek), Senin (12/4/2021). Nama Mohammed Bin Zayed akan disematkan di jalan tersebut.

Merujuk pada Surat Izin Menteri PUPR Nomor BM.07.02-Mn/635, diketahui bahwa nama Tol Layang Japek akan diubah menjadi Jalan Layang Mohammed Bin Zayed.

Siapakah Mohammed Bin Zayed?

Mohammed bin Zayed (MBZ) adalah Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA).

Ia adalah putra Sheikh Zayed bin Sultan al-Nahyan, yang disebut sebagai Bapak Bangsa dan merupakan presiden pertama UEA.

Baca juga: Besok Tol Layang Jakarta-Cikampek Ganti Nama, Ini Ruas Jalan yang Ditutup

Dikutip dari laman resmi kerajaan, Pangeran MBZ mengenyam pendidikan di al-Ain dan Abu Dhabi hingga berusia 18 tahun.

Setelah itu, pada tahun 1979, ia bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, tempat pendidikan militer prestisius di Britania Raya.

Di sana MBZ berlatih menggunakan armour, menerbangkan helikopter, terjun payung, dan sejumlah aktivitas militer lainnya.

Setelah lulus, ia pulang ke UEA untuk bergabung dengan kursus pelatihan perwira di Sharjah UEA.

Ia kemudian dipercaya memegang sejumlah peran dalam militer UEA, mulai dari menjadi Perwira Pasukan Amiri (pasukan keamanan elit UEA) hingga menjadi Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA.

Baca juga: Penamaan Tol Layang Japek Jadi Sheikh Mohamed Bin Zayed, Jasa Marga: Permintaan Setpres

Pemimpin Arab paling berpengaruh

The New York Times menyebutkan bahwa MBZ merupakan pemimpin Arab paling berpengaruh, bahkan melebihi Putra Mahkota Mohammed bin Salman Al Saud (MBS).

Di usia ke-29 tahun, MBZ yang kala itu menjabat sebagai komandan angkatan udara UAE, datang ke Washington, Amerika Serikat, untuk berbelanja senjata.

Lalu pada 1991, berbulan-bulan setelah Irak menginvasi Kuwait, pangeran itu membeli banyak sekali persenjataan dari Amerika Serikat untuk menjaga kerajannya yang juga kaya minyak dari invasi serupa.

Sejumlah pihak menyangsikan aksi beli senjata tersebut karena dianggap dapat menghancurkan stabilitas wilayahnya. Namun, Amerika justru melihat MBZ sebagai mitra yang menjanjikan.

Apalagi sejak MBZ berhasil membujuk ayahnya untuk menggelontorkan 4 juta dolar AS ke Departemen Keuangan Amerika Serikat untuk membiayai perang melawan Irak di tahun 1991.

Baca juga: Tol Layang Japek Ganti Nama, Ingat Lagi Nama Jalan Jokowi di Abu Dhabi


"Tiga puluh tahun kemudian, Pangeran Mohammed, 58, Putra Mahkota Abu Dhabi dan penguasa de facto UEA, bisa dibilang pemimpin paling berpengaruh di dunia Arab," tulis The New York Times.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com