Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Darurat, RSUP Sitanala Berjibaku Amankan Pasokan Oksigen Langsung di Supplier

Kompas.com - 06/07/2021, 17:36 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak RSUP Sitanala, Kota Tangerang, harus mengambil sendiri pasokan oksigen ketika banyak pihak yang juga membutuhkan oksigen akibat mengganasnya penularan Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Satgas Covid-19 RSUP Sitanala Sarwoko saat dikonfirmasi, Selasa (6/7/2021).

RS yang bernaungan di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu setidaknya membutuhkan sekitar 3.800 meter kubik oksigen per hari untuk pasien Covid-19.

Karena banyak pihak yang juga membutuhkan pasokan oksigen, akhirnya manajemen RS Sitanala harus mengambil sendiri ke pemasok.

Baca juga: RSUP Sitanala Nyatakan Darurat Oksigen, Hampir Semua Pasien Covid-19 Pakai Alat Bantu Napas

Meski demikian, Sarwoko menyebut upaya tersebut belum juga dapat memenuhi kebutuhan oksigen di RS Sitanala.

"Pasokan oksigen per hari 3.800 meter kubik. Jadi, tiap hari berjibaku amankan pasokan oksigen ke penyedia oksigen. Kalau tunggu pasokan terlalu lama," paparnya.

Selama ini, menurut Sarwoko, RS Sitanala biasa mengambil tabung oksigen dari dua pemasok.

Baca juga: Pemerintah Diminta Tak Terburu-Buru Buka Opsi Impor Tabung Oksigen

Tak hanya itu saja, dia menyebut ketersediaan tabung oksigen sudah semakin langka di pasaran, bahkan harganya sudah tinggi.

"Tabung sekarang langka. Kalau adapun harganya gila-gilaan," ungkapnya.

Selain itu, kata Sarwoko, pihaknya belum berencana menambahkan tenda darurat untuk menampung pasien Covid-19.

Sebelumnya, RS Sitanala diketahui mendirikan dua tenda darurat yang memiliki daya tampung 22 tempat tidur pada dua pekan lalu.

Baca juga: RSUP Sitanala Terapkan Sistem Buka Tutup Penerimaan Pasien Covid-19

Dari 22 kasur yang ada, lanjut Sarwoko, tak ada satu kasur pun yang kosong.

"Rencana penambahan tenda belum ada," kata dia.

Sore ini, kata Sarwoko, ada delapan orang yang mengantre untuk mendapatkan kasur di RS itu.

Dia mengungkapkan, pihaknya menyediakan sekitar 176 kasur khusus pasien Covid-19 yang terdiri dari 24 kasur di ruang insentive care unit (ICU), 22 kasur di tenda, dan 130 kasur di ruang isolasi.

"ICU ada 24 tempat tidur, tenda 22 tempat tidur, dan isolasi 130 tempat tidur," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com