Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit di Bogor Diminta Tambah Bed dan Pasokan Oksigen Harus lewat Satu Pintu

Kompas.com - 09/07/2021, 18:52 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan bahwa tingkat keterisian tempat tidur khusus Covid-19 di Kota Bogor semakin tinggi.

Bima kembali meminta rumah sakit agar menambah tempat tidur khusus pasien Covid-19 sebanyak 40 hingga 50 persen dari jumlah sebelumnya.

"Data menunjukkan kita harus menambah, mengonversi lagi tempat tidurnya menjadi tempat tidur Covid-19. Saya minta data informasi terkait ketersediaan obat-obatan tolong disampaikan kondisinya seperti apa," kata Bima Arya saat rapat dengan seluruh manajemen  rumah sakit di Bogor, Jumat (9/7/2021).

Baca juga: Update 8 Juli: Kasus Covid-19 di Bogor Bertambah 524 Kasus Hari Ini

Di sisi lain, Dirut RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan bahwa pihaknya ingin saja menambah kapasitas ruangan dan kapasitas SDM. Namun, mereka justru mengalami hambatan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen.

Ilham menjelaskan, dengan meningkatnya pasien Covid-19 yang bergejala berat, maka kebutuhan akan oksigen medis juga semakin meningkat.

"Meski demikian, RSUD Kota Bogor sebelumnya sudah menambah kapasitas bed sampai 60 persen dari jumlah keseluruhan untuk Covid-19," ujarnya.

Baca juga: Tambah Pusat Isolasi Covid-19, Pemkot Bogor Siapkan Asrama IPB dan BNN Lido

Menyikapi hal tersebut, Bima Arya menyampaikan bahwa Pemkot Bogor sudah berupaya memasok oksigen sesuai kebutuhan rumah sakit melalui satu pintu.

Bima mengatakan, Pemkot Bogor akan mengambil stok oksigen langsung dari Krakatau Steel.

"Saat ini masih ada rumah sakit yang mengambil langsung ke Krakatau Steel, saya minta satu pintu saja. Jadi semua kebutuhan oksigen akan diatur teknis dan lainnya oleh Dinkes," katanya.

Bima menargetkan pengisian ulang 100 tabung oksigen besar atau sesuai kebutuhan setiap dua hari sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com