Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asrama Mahasiswa UI Sudah Difungsikan Jadi Tempat Isolasi Terkendali, Ini Syarat untuk Pasien

Kompas.com - 17/07/2021, 16:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok telah mengoperasikan Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia sebagai tambahan lokasi isolasi terkendali.

Tempat ini dinamai Wisma Makara 2, menyusul Wisma Makara 1 dan Pusat Studi Jepang UI yang telah lebih dulu dijadikan tempat isolasi terkendali bagi pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan.

Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan, saat ini pihaknya sudah memfungsikan 233 dari 400 tempat tidur yang akan dialokasikan secara bertahap dalam waktu dekat, paling banyak dibandingkan Wisma Makara 1 dan Pusat Studi Jepang.

Baca juga: Dekan FK UI: Pemerintah Jangan Semangat Rekrut Dokter, tapi Gajinya Telat Berbulan-bulan

"Prosedur pengiriman pasien sama dengan Wisma Makara 1 dan Pusat Studi Jepang, yaitu melalui rujukan puskesmas setempat," kata Idris melalui keterangan video kepada wartawan.

"Semoga upaya ini bagian dari pada kerja keras kita untuk bisa menangani pandemi Covid-19 pada saat ini," lanjutnya.

Lebih lanjut, pasien Covid-19 yang diperbolehkan dirawat di Wisma Makara 2/Asrama Mahasiswa UI ialah mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit penyerta/komorbid dan tidak dapat melakukan isolasi mandiri karena tempat tinggalnya tak memungkinkan.

Baca juga: Pemerintah Serap 2.000 Dokter Baru Lulus untuk Tangani Covid-19, Dekan FK UI: Dulu Dilama-lamain

Lalu, batas usia minimum 15 tahun dan maksimum 60 tahun serta dalam kondisi tidak memerlukan asistensi/bantuan orang lain.

Syarat-syarat yang diperlukan yakni KTP/KK atau surat keterangan domisili Depok, hasil tes swab antigen atau PCR, serta keterangan rujukan dari fasilitas kesehatan.

Hotline yang dapat dihubungi ada pada nomor 0812-1841-5015 khusus pesan WhatsApp pada pukul 08.00-24.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com