Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapu Jagat Pasukan Oranye, dari Bersihkan Kota hingga Tangani Jenazah Pasien Covid-19

Kompas.com - 02/08/2021, 17:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber Kompas.id

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam enam tahun terakhir, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), atau biasa dikenal pasukan oranye, sudah menjadi andalan warga Jakarta dalam banyak hal.

PPSU yang awalnya ditugaskan untuk menjaga kebersihan kota, kini diandalkan dalam penanganan jenazah pasien Covid-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Pada 2015, dua hari jelang Hari Kemerdekaan Ke-70 RI, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama menyambut puluhan ribu pekerja lepas, yang sepertiganya adalah PPSU.

Di hadapan ribuan pekerja kontrak dinas teknis lainnya, Basuki berbicara kepada pekerja PPSU yang baru bergabung dengan kaus, helm, dan sepatu boots mencolok dengan warna oranye.

”Kita akan memulai babak baru. Itulah kenapa Saudara direkrut dan dikumpulkan di sini. Ini sudah Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-70 RI. Tidak boleh lagi Jakarta berantakan dan kotor di mana-mana, got mampat tidak ada yang peduli, tidak ada yang membersihkan. Jakarta harus bebas sampah, tidak ada lagi toleransi (terhadap sampah),” kata pria yang akrab disapa Ahok ini seperti dilansir Kompas.

Baca juga: Berakhir Hari Ini, Bagaimana Kelanjutan PPKM Level 4 di Jakarta?

Selain membersihkan kota, petugas PPSU beberapa kali terlibat proyek besar di luar pekerjaan utamanya.

Di antaranya adalah penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games di Jakarta 2018 di mana petugas PPSU mendadak menjadi pelukis mural di jalanan Ibu Kota.

Pemulasaran jenazah

Di saat Jakarta terpuruk oleh pandemi lebih dari satu tahun terakhir, kiprah pasukan oranye tetap berkibar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Heru Budi Sebut Bakal Ada Seremonial Khusus Lepas Nama DKI Jadi DKJ

Megapolitan
Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Keberatan soal Iuran Tapera, Karyawan Keluhkan Gaji Pas-pasan Dipotong Lagi

Megapolitan
Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com