Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Buruk, Terutama Pukul 07.00

Kompas.com - 16/08/2021, 11:30 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan pantauan melalui platform kualitas udara IQAir.com pada Senin (16/8/2021) pukul 10.30 WIB, kualitas udara di Jakarta beberapa hari terakhir berstatus tidak sehat pada pukul 07.00 hingga 08.00 WIB.

Pada hari ini, pada rentang waktu tersebut, konsentrasi sebaran PM 2,5 atau partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron di Jakarta mencapai 61,9 mikrogram per meter kubik.

Padahal, bila dilihat dari baku mutu udara ambien standar WHO, yakni 25 mikrogram per meter kubik, maka kualitas udara Jakarta pagi ini terhitung jauh melewati batas aman. IQAir pun menandai dengan warna merah atau tidak sehat untuk masyarakat secara umum.

Baca juga: Secercah Harapan Jelang Akhir PPKM Level 4: Kasus Aktif Covid-19 di Bawah 10.000, Jakarta Keluar dari Zona Merah

Kualitas udara di Jakarta terlihat berangsur membaik selepas pukul 08.00 WIB. Pada pukul 10.00 WIB, konsentrasi PM 2,5 menjadi 40,5 mikrogram per meter kubik. Status warna juga berubah jadi oranye alias tidak sehat untuk kelompok sensitif saja.

Hal serupa juga terjadi di Kota Bogor yang mengalami penurunan kualitas udara pada pukul 07.00 WIB, yakni mencapai 32,1 mikrogram per meter kubik.

Kualitas udara di Kota Bogor kembali membaik pada pukul 09.00 WIB dengan konsentrasi sebaran PM 2,5 sebesar 21,9 mikrogram per meter kubik. Namun, kualitas udara terburuk hari ini terjadi tengah malam hingga pukul 01.00 WIB, yakni sebesar 36,1 mikrogram per meter kubik.

Kota lainnya stabil

Jika Jakarta dan Bogor menunjukkan penurunan kualitas udara pada pukul 07.00, hal tersebut tidak terjadi di kota-kota lain di sekitarnya pagi ini.

Kualitas udara di Kota Tangerang landai berstatus oranye. Konsentrasi sebaran PM 2,5 pukul 07.00 WIB mencapai 39,2 mikrogram per meter kubik dan membaik stabil ke 35,2 mikrogram per meter kubik pada pukul 10.00 WIB.

Untuk kualitas udara di Kota Tangerang Selatan landai berstatus kuning atau sedikit di luar batas sehat. Konsentrasi sebaran PM 2,5 hingga pukul 10.00 WIB stabil di angka 29,2-30,2 mikrogram per meter kubik.

Baca juga: Video Viral Ambulans Dihalang-halangi Saat Bawa Bayi Kritis di Jatinegara, Kini Sudah Damai

Hal serupa juga terjadi pada kualitas udara di Kota Depok yang landai berstatus sehat. Konsentrasi sebaran PM 2,5 sejak tengah malam hingga pukul 10.00 WIB stabil di angka 9-7,6 mikrogram per meter kubik.

Kota Bekasi juga berstatus sehat. Konsentrasi sebaran PM 2,5 sejak tengah malam hingga pukul 10.00 WIB stabil di 9,3-8,8 mikrogram per meter kubik.

Dengan demikian, kualitas udara di Jakarta dinilai tidak sehat untuk masyarakat umum, khususnya pada pukul 07.00 WIB. Kualitas udara yang buruk tersebut berisiko mengakibatkan gangguan pada paru-paru dan jantung, terutama pada kelompok sensitif dengan risiko tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com