Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDIP dan PSI Tak Ikut Diundang Makan Malam Bahas Formula E, Ini Kata Wagub DKI

Kompas.com - 27/08/2021, 22:15 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui tidak mengajak dua fraksi yang mengajukan interpelasi untuk membahas program Formula E bersama tujuh fraksi lainnya di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta Menteng Jakarta Pusat.

Riza menyebut undangan diskusi mengenai Formula E untuk PSI dan PDIP akan diberikan jika sudah sesuai waktunya.

"Iya semuanya kita ada waktunya kita diskusikan dengan semua pihak. Selama ini kita tidak membedakan satu sama lain kebetulan kemarin baru tujuh fraksi (yang diundang) nanti kita akan tindaklanjuti," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: Sindir 7 Fraksi yang Tolak Interpelasi Setelah Diundang Anies, Ketua F-PDIP: Itu Koalisi Galau

Riza mengatakan, Fraksi PSI dan PDIP merupakan rekan kerja pemerintahan DKI Jakarta dan sahabat yang baik.

Terlebih PDIP selaku partai pemenang pemilu yang terus mengawal jalannya roda pemerintahan.

"Jadi kita semua bersaudara sebangsa setanah air untuk memastikan program apalagi PDIP kan pemimpin di DPRD, partai pemenang pemilu dua kali, tentu penting bagi kita semua dapat bekerja sama dengan PDIP dan PSI ya," tutur dia.

PDIP dan PSI tak dapat undangan

Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan tidak mendapat undangan perihal pertemuan pimpinan tujuh fraksi DPRD DKI Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Kamis (26/8/2021) malam.

"Enggak diundang, kalau tiba-tiba datang kan enggak enak," kata Gembong, Jumat.

Dia mengaku tidak mempermasalahkan undangan tersebut. Menurut Gembong, PDIP tidak diundang karena menjadi salah satu dari dua fraksi yang mengajukan interpelasi Formula E.

Baca juga: Tanggapi 7 Fraksi yang Tolak Interpelasi Setelah Diundang Anies, F-PSI: Mungkin Kebanyakan Makan Lobster

"Kenapa enggak diundang? Gembong enggak usah dundang lah karena dia mengajukan interpelasi, mungkin begitu," kata Gembong.

Wakil Ketua Fraksi PSI Justin Andrean juga mengaku tidak menerima undangan terkait pertemuan 'silaturahmi' di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kagak lah (tidak diundang)," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengatakan tujuh fraksi yaitu Fraksi PAN, Demokrat, PKS, PKB-PPP, Golkar, Nasdem dan Gerindra sepakat menolak penggunaan hak interpelasi untuk Formula E.

Kesepakatan diambil setelah acara makan malam dan silaturahmi di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng Jakarta Pusat.

"Jadi secara umum tujuh fraksi sepakat untuk tidak ikut interpelasi," kata Taufik saat dihubungi melalui telepon, Jumat.

Taufik mengatakan, Gubernur Anies meminta penyelenggaraan Formula E tetap berjalan karena dinilai mampu menjadi pemantik kebangkitan ekonomi di Jakarta.

"Formula E salah satu cara membangkitkan ekonomi menumbuhkan kepercayaan (negara) luar kepada kita," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com