Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru di Jaksel Diminta Periksa Tas Siswa untuk Cegah Tawuran

Kompas.com - 05/10/2021, 18:50 WIB
Jessi Carina

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan meminta seluruh kepala sekolah maupun guru untuk memeriksa tas peserta didik sebelum pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung di kelas guna mencegah aksi tawuran antarsiswa.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan 2 Abd Rachem menuturkan bahwa pihaknya juga meminta para guru menghubungi orangtua guna memastikan peserta didik tiba di rumah usai kegiatan PTM selesai.

"Satu yang harus ini tolong lihat di tasnya, diperiksa tasnya. Bukan masalah senjata tajamnya, tetapi anak itu bawa baju lain tidak selain baju seragam," kata Rachem saat dihubungi di Jakarta, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Sudin Pendidikan Jaksel Usut Pelaku Tawuran Pelajar di Lenteng Agung

Dia mengatakan pihak sekolah memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan peserta didik berada di rumah setelah PTM selesai.

"Misalnya sampai jam 11 selesai, jadi jam 12 itu minimal harus sudah sampai di rumah. Itu adalah peran daripada wali murid atau wali kelas," ujar Rachem.

Sebelumnya, tawuran antarsiswa terjadi di Jalan Raya Lenteng Agung dekat Gang Harapan, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Senin sore kemarin. Video tawuran pelajar di Lenteng Agung terekam kamera dan beredar di media sosial Instagram "@merekamjakarta".

Dalam video tersebut terlihat sejumlah pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah membawa senjata tajam, serta beraksi menggunakan sepeda motor.

Baca juga: KJP Pelajar yang Terlibat Tawuran di Lenteng Agung Terancam Dicabut

Rachem memastikan bahwa bersama pihak terkait akan mengusut tawuran antarpelajar tersebut.

Dia mengatakan, pihaknya akan menjatuhi sanksi tegas terhadap pelajar yang terlibat dalam aksi itu. Bahkan, kata dia, pencabutan KJP dapat dilakukan apabila peserta didik tersebut terbukti melakukan tawuran.

"Bentuknya gini, kalau dulu aturannya KJP tergantung dari mana pelakunya. Nanti kan dipilah-pilah. Jadi tak sekadar hanya menarik atau memutus KJP nya karena mau tak mau itu kan pembinaan," tutur Rachem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com