Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Misteri 5 Orang Tewas Seketika di Gorong-gorong

Kompas.com - 19/10/2021, 12:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"Saat ada orang membantu, masuk ke gorong-gorong, lalu turun dan jatuh (tewas)," ungkap Ningsih, seorang pedagang di tempat kejadian perkara yang menyaksikan langsung bagaimana 5 orang tewas seketika.

Kejadian ini memunculkan pertanyaan serius: kok bisa 5 orang tewas sekaligus begitu mereka masuk gorong-gorong?

Baca juga: Sederet Fakta Baru Kasus Kematian 5 Orang di Gorong-gorong Cipondoh Tangerang

Gorong-goorong itu merupakan bak pengendali kabel-kabel serat optik milik PT Telkom. Apa yang terjadi? Apakah benar ada gas beracun di sekeliling kita yang membahayakan dan bisa berujung pada kematian?

Pertanyaan ini harus dijawab tuntas agar tidak terulang kejadian yang sama.

Kejadian ini bermula pada pagi hari sekitar pukul 08.00. Ada tiga orang pekerja proyek PT Telkom yang hendak mengecek tempat jaringan serat optik bawah tanah.

Karena penutup lobang masuk gorong-gorong tertimpa jalanan berupa semen dan kotoran, mereka butuh waktu beberapa jam untuk membongkar jalan.

Sekitar pukul 11.00 ketiga pekerja ini akhirnya bisa membuka penutup lobang. Dua orang pekerja masuk, sementara satu orang menjaga di atas.

Hanya dalam hitungan tak sampai 3 menit terdengar suara minta tolong dari dalam gorong-gorong. Panik mendengar teriakan itu, satu pekerja yang jaga di atas meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Seorang warga masuk ke dalam gorong-gorong untuk membantu. Seketika ia lemas begitu masuk gorong-gorong. Belakangan ia ditemukan tewas.

Satu warga lainnya yang masuk untuk menolong bernasib sama. Lemas, kemudian tewas. Demikian pula dengan pekerja proyek yang tadi jaga di atas. Ia masuk ke dalam gorong-gorong dan menemui ajal di sana.

Aiman mencari jawab

Program AIMAN mencoba mencari jawab: ada apa di dalam gorong-gorong itu?

"Hasil sementara, kami menemukan ada gas berbahaya yang bercampur dengan air,” ujar Kelapa Sub Bidang (Kasubbid) Toksikologi Lingkungan (Toklin) Puslabfor Bareskrim Polri Kompol Faizal Rachmad kepada wartawan di lokasi, Jumat (8/10/2021).

Saya bertanya kepada warga sekitar, apakah pernah ada yang mencium bau yang asing? Atau, pernahkah ada yang keracunan di sekitar lokasi gorong- gorong itu?

Dari belasan warga yang saya tanya, tak ada satupun yang mengiyakan. Saya tak berhenti. Saya datangi Polres Kota Tangerang, Banten. Polisi di sana belum bisa memberikan jawaban karena masih dalam proses penyelidikan Pusat Laboratorium Forensik Polri.

Saya mencoba mencari jawaban di tempat lain. Saya mendatangi Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Banten. Saya tanyakan ke segenap jajaran pejabat di sana, dari Kepala Dinas hingga Kepala Bidang terkait.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com